Sukses

Pulau Sentosa Jadi 'Special Event Area' Jelang Pertemuan Donald Trump dan Kim Jong-un

Pulau Sentosa akan menjadi tempat pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un. Sehingga berlaku Special Event Area di wilayah itu.

Liputan6.com, Singapura City - Pemerintah Singapura menerapkan kawasan Pulau Sentosa sebagai Special Event Area selama periode 10 - 14 Juni 2018. KTT antara Donald Trump dan Kim Jong-un.

Pulau Sentosa akan menjadi tempat pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un yang tepatnya berlokasi di Hotel Capella. Mereka akan bertemu pada Selasa, 12 Juni 2018 sekitar pukul 09.00 pagi waktu setempat.

Spanduk imbauan mengenai penerapan Special Event Area tersebut salah satunya terlihat di Halte Bus Opp Amara Sanctuary Resort, Pulau Sentosa, beberapa meter dari pintu masuk Hotel Capella.

Spanduk imbauan yang menunjukkan Pulau Sentosa sebagai Special Event Area selama KTT Korea Utara-AS di Hotel Capella (11/6/2018). (Rizki Akbar Hasan/Liputan6.com)

Di spanduk itu juga terpasang beberapa imbauan larangan yang tak boleh dilakukan warga Singapura sepanjang tanggal yang telah ditentukan dalam rangka pertemuan antara Donald Trump dan Kim Jong-un.

Sebagai contohnya, seperti menerbangkan drone, membawa spanduk berukuran lebih dari satu meter, membunyikan suara yang dikeraskan, menyalakan petasan, kembang api dan yang sejenisnya, serta lain-lain.

"Pelanggar akan dikenai denda maksimal 20.000 dollar Singapura dan hukuman penjara hingga maksimal 12 bulan," tulis keterangan tersebut.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Keamanan Diperketat

Kepolisian Singapura juga telah menerapkan sejumlah mekanisme pengamanan dan rekayasa lalu-lintas jalan di Pulau Sentosa. Terutama, akses jalan menuju atau di sekitar Hotel Capella, yang akan menjadi lokasi pertemuan Presiden AS Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada Selasa, 12 Juni 2018.

Polisi berjaga di gerbang Hotel Capella, Pulau Sentosa, lokasi pertemuan Donald Trump - Kim Jong-un pada 12 Juni 2018 mendatang (11/6/2018). (Rizki Akbar Hasan/Liputan6.com)

Pantauan Liputan6.com, Senin 11 Juni 2018, pada pukul 16.45 waktu setempat, beberapa spanduk yang menunjukkan rekayasa lalu-lintas telah terpasang di sepanjang Sentosa Gateaway.

Pada spanduk itu terdapat tulisan, "Delays Expected" yang berarti akan ada penundaan arus lalu-lintas di sepanjang jalan Artillery Avenue.

Imbauan rekayasa lalu-lintas di Sentosa Getaway, jalan menuju Hotel Capella, Pulau Sentosa, yang menjadi lokasi pertemuan Kim Jong-un dan Donald Trump (11/6/2018). (Rizki Akbar Hasan/Liputan6.com)

Sementara itu, jalan The Knolls, Ironside rd, dan Ironside Link, yang merupakan akses menuju ke Hotel Capella telah dijaga mulai malam ini.

"Mulai malam ini, penjagaan di sepanjang jalan di depan hotel (Capella) mungkin akan mulai diperketat. Kendaraan umum mungkin tidak akan dibiarkan berlalu-lalang begitu saja tanpa pemeriksaan," kata seorang media officer dari International Media Centre KTT Korea Utara-AS.

"Bahkan besok pagi, jelang pertemuan dimulai, kendaraan dan publik mungkin tidak boleh melintas sama sekali, demi membuka jalan bagi konvoi delegasi (AS -Korut). Itu yang saya tahu saat ini."

"Besok pun media tidak boleh meliput di depan hotel. Kawasan ini akan ditutup dari media mulai tengah malam."

Barikade di trotoar di depan Hotel Capella, Pulau Sentosa yang terpasang sehari jelang Pertemuan Donald Trump - Kim Jong-un. Barikade itu membuat warga sipil yang berjalan kaki harus mencari rute alternatif (11/6/2018). (Rizki Akbar Hasan/Liputan6.com)

Saat ini, terlihat pula sekitar ratusan personel Kepolisian Singapura yang tersebar di sekitar Hotel Capella. Tampak mereka berlalu lalang berpatroli di sekitar dan akses jalan menuju hotel.

Warga sipil yang berjalan kaki di depan Hotel Capella juga harus mencari rute alternatif, karena ada barikade polisi yang terpasang di trotoar.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.