Sukses

11-6-1967: Gencatan Senjata Akhiri Perang Enam Hari Israel Vs Negara Arab

Perang enam hari antara Israel dengan negara Arab dimulai pada 5 Juni 1967.

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, 51 tahun silam, terjadi peristiwa bersejarah, yakni berakhirnya perang antara Israel dengan negara-negara Arab, yakni Suriah, Mesir dan Yordania.

Kedua pihak menyetujui gencatan senjata yang diserukan PBB.

Dalam perang yang berlangsung selama enam hari tersebut, Israel mengerahkan pasukannya secara besaran-besaran di kawasan kota suci Yerusalem untuk yang pertama kalinya sejak tahun 1948.

Levi Eshkol, perdana menteri Israel saat itu, mengklaim berhasil menggempur Mesir, Yordania, dan Suriah. Menurutnya, Yordania dan Suriah "babak belur" dan hanya bisa melakukan pertahanan atas serangan dari pasukannya.

"Kini tak ada lagi ancaman bagi Israel yang ada sejak kami berdiri," ujar Eshkol seperti dikutip dari BBC Today in History.

PBB menetapkan gencatan senjata pada pukul 16.30 waktu Timur Tengah setelah Israel dan Suriah masing-masing menyatakan setuju kepada pemantau PBB di Kuneitra, Suriah dan Tiberias, Israel.

Kendati demikian, Suriah melaporkan bahwa masih ada pesawat Israel yang melintas Damaskus, Suriah, sekitar lima menit setelah pengumuman gencatan senjata. Tapi beberapa saat kemudian, pesawat tersebut menghilang.

Perang enam hari antara Israel dengan negara Arab dimulai pada 5 Juni 1967.

Pertempuran terjadi di Semenanjung Sinai Mesir, kawasan Tinggi Golan Suriah, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur. Pertempuran tersebut telah mengakibatkan 500.000 warga Palestina ke Mesir, Suriah, Lebanon, dan Yordania.

Hingga kini, sejumlah negara Arab tetap berseteru dengan Israel, kecuali Mesir dan Yordania yang memilih menjalin hubungan dengan Tel Aviv.

Sejarah lain mencatat pada 11 Juni 1860, residen Belanda di Banjarmasin, F.N. Nieuwenhuijzen mengumumkan penghapusan kerajaan di seluruh Kalimantan termasuk pemerintahan Kesultanan Banjar. Belanda mencabut dukungan kepada Tamjidullah II sebagai Sultan Banjar.

Dan dalam peristiwa terpisah, tepatnya pada 11 Juni 1955, lebih dari 80 orang terbunuh setelah Pierre Levegh dan Lance Macklin bertabrakan dalam perlombaan 24 Jam Le Mans.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini