Sukses

Terkuak, Ini Hotel di Singapura yang Akan Ditinggali Donald Trump dan Kim Jong-un

Selama di Singapura, Kim Jong-un dan Donald Trump akan tinggal di hotel terpisah sebelum akhirnya bertemu di Pulau Sentosa.

Liputan6.com, Singapura - Dunia menantikan pertemuan bersejarah antara Donald Trump dan Kim Jong-un di Singapura, pada Selasa, 12 Juni 2018 mendatang. Di sisi lain, pihak Amerika Serikat dan Korea Utara terus melakukan persiapan.

Seperti dikutip dari situs South China Morning Post (SCMP), Sabtu (19/6/2018), delegasi Kim Jong-un telah terlebih dulu datang ke Negeri Singa. Mereka dilaporkan telah memutuskan di mana Kim Jong-un akan menginap.

Pilihan dijatuhkan pada St Regis Hotel, hotel mewah yang berada di kawasan Orchard Road. "Karena paparan risiko keamanan yang lebih kecil," demikian diungkap sumber diplomatik.

Sebelumnya dilaporkan, delegasi Korea Utara juga mengincar Fullerton Hotel, sebagai lokasi penginapan Kim Jong-un. Baik St Regis Hotel maupun Fullerton Hotel adalah milik Singapura.

Kim Jong-un sebelumnya mengekspresikan bahwa ia tak mau tinggal di hotel milik Amerika atau Barat. Sementara, Presiden AS Donald Trump menjatuhkan pilihan pada Shangri-La.

Pekan lalu, Menteri Pertahanan Singapura, Ng Eng Hen mengungkapkan kesediaan pemerintahnya untuk menanggung biaya terkait keamanan dan logistik.

"Biaya yang bersedia kami tanggung untuk memainkan bagian kecil dalam pertemuan bersejarah ini," kata dia, meski belum jelas pihak yang akan menanggung biaya penginapan itu.

Barikade berwarna kuning memblokir jalan di luar St Regis mulai Sabtu ini. Sementara, pagar berwarna abu-abu dipasang di seberang.

Sejumlah termasuk kamar tamu dan restoran, telah ditutup untuk umum sejak Jumat kemarin.

Sementara itu, di Hotel Shangri-La, barikade kuning telah ditegakkan, pun dengan rambu-rambu berbunyi, "Pemeriksaan polisi, patuhi perintah aparat."

Di Capella Hotel, di mana kedua pemimpin akan bertemu, seorang karyawan ditempatkan di pintu masuk untuk menghalau para turis yang penasaran.

Hotel Capella terlihat dari ruang terbuka hijau di Pulau Sentosa, Singapura, Selasa (5/6). Menurut juru bicara Gedung Putih, Donald Trump dengan Kim Jong-un akan bertemu untuk pertama kali di hotel itu pada 12 Juni mendatang. (AP/Yong Teck Lim)

Sementara itu, sebuah truk hijau memblokir jalan masuk ketika belasan pekerja memasang pos pemeriksaan keamanan yang dilengkapi perangkat penglihatan malam (night-vision) untuk memindai kendaraan.

Kamera pengintai baru juga dipasang untuk mengawasi setiap arah di ketiga hotel.

Persiapan keamanan telah disiapkan jelang KTT AS-Korut -- antara Kim Jong-un dan Donald Trump, yang diharapkan akan mengakhiri permusuhan dan saling ancam di Semenanjung Korea.

Jika pertemuan ini berhasil, Donald Trump akan mengundang Kim Jong-un ke Gedung Putih. Dan, tak mustahil pemimpin Korut itu akan diundang bicara di markas PBB.

Saksikan video menarik tentang pertemuan antara Kim Jong-un dan Donald Trump berikut ini:  

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Permintaan Khusus Kim Jong-un

Pertemuan di Singapura akan jadi kali ketiganya Kim Jong-un menjejakkan kakinya di luar Korea Utara -- setelah mewarisi kekuasaan dari mendiang ayahnya, Kim Jong-il pada 2011 lalu.

Maret 2018 lalu, ia diam-diam berkunjung ke Beijing, China untuk menemui Presiden Xi Jinping, dengan menggunakan kereta berlapis baja -- seperti yang pernah dilakukan ayahnya dan sang kakek, Kim Il-sung.

Pengawalan diberikan secara ketat, jalanan ditutup ketika iring-iringan limosin yang membawanya membelah jalanan ibu kota China itu.

Polisi berjaga di persimpangan dekat Wisma Negara Diaoyutai, Beijing, China, Senin (26/3). Media Jepang menyebut kereta khusus dari Korea Utara yang tiba di Beijing membawa pejabat senior. (AP Photo/Ng Han Guan)

Mantan pengawal Kim, Lee Yun-keol menduga, Korea Utara akan meminta pengamanan serupa pada pihak Singapura.

Ketua North Korean Strategic Information Service Centre di Seoul itu mengatakan, keamanan sang pemimpin adalah prioritas Korut.

Sementara, dalam kunjungan keduanya, Kim Jong-un menaiki limosin Mercedes-Benz S-class kembali ke perbatasan dengan Korea Selatan selama istirahat makan siang. Sebanyak 12 pengawal berlari di samping kendaraan tersebut. Menjadi 'perisai hidup'.

'Paspampres' mengawal mobil yang ditumpangi pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. (AFP/Korea Summit Press Pool)

"Korut meminta China meningkatkan jumlah penjaga keamanan yang ditempatkan di sepanjang rel kereta selama kunjungan Maret lalu," kata Lee, yang membelot ke pihak Korsel pada 2005 lalu.

Namun, meski pengamanan di Bandara Changi bisa jadi ditambah untuk menyambut kedatangannya, namun akan sulit untuk 'menyembunyikan' Kim Jong-un. "Sebab, dunia menantikan kedatangannya," kata Lee.

Sementara itu, setidaknya tiga pesawat angkut militer AS Boeing C-17 Globemaster III mendarat di pangkalan Angkatan Udara Singapura Paya Lebar pada Kamis lalu, demikian menurut surat kabar berbahasa China, Lianhe Zaobao. Ketiganya diyakini mengangkut helikopter Marine One dan Army One yang akan digunakan oleh sang presiden.

Di satu sisi, Trump "Sepenuhnya mampu membawa bahkan seluruh Gedung Putih ke Singapura, namun, hal tersebut adalah masalah bagi Kim", kata seorang diplomat dari negara Asia yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Kim diperkirakan akan ke Singapura menaiki Chammae-1, yang dijuluki 'North Korea's Air Force One'.

Dengan daya jelajah sekitar 10.000 km, modifikasi pesawat era Soviet, Ilyushin Il-62M yang dilengkapi empat mesin itu bisa terbang langsung dari Korut ke Singapura, tanpa transit. 

Namun, detail rinci rencana perjalanan Kim Jong-un masih dirahasiakan. Sementara itu, sejumlah media lokal melaporkan, sejumlah penerbangan kargo telah tiba dari Pyongyang untuk mengangkut perbekalan makanan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.