Sukses

Pedro Sanchez Dilantik Jadi Perdana Menteri Spanyol, Menggeser Mariano Rajoy

Figur oposisi sekaligus pemimpin Partai Sosialis (PSOE), Pedro Sanchez, telah dilantik sebagai perdana menteri baru Spanyol.

Liputan6.com, Madrid - Figur oposisi sekaligus pemimpin Partai Sosialis (PSOE), Pedro Sanchez, telah dilantik sebagai perdana menteri baru Spanyol.

Raja Felipe VI melantik Pedro Sanchez dalam upacara di Istana Zarzuela dekat Madrid pada Sabtu 2 Juni 2018 waktu setempat.

Sanchez mendepak perdana menteri sebelumnya, Mariano Rajoy yang kalah dalam pemungutan suara mosi tidak percaya (vote of no confidence) di Parlemen pada Jumat 1 Juni lalu. Demikian seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (3/6/2018).

Politisi Partai PSOE itu memenangkan pemungutan suara mosi tidak percaya di parlemen --yang mempunyai total kursi 350-- dengan 180 suara mendukung, 169 menolak dan 1 abstain.

Itulah pertama kalinya dalam 40 tahun demokrasi Spanyol, perdana menteri diturunkan oleh parlemen.

Turunnya Rajoy setelah enam tahun menjabat menempatkan negara dengan perekonomian terbesar keempat di Uni Eropa itu ke dalam ketidak-pastian politik.

Di sisi lain, penyebab Rajoy kalah dalam pemungutan suara tersebut --setelah 6 tahun memegang jabatan-- dipicu karena berbagai vonis korupsi yang menjerat para mantan anggota partai People's Party yang dipimpinya.

Pada Kamis 31 Mei, Sanchez mengaku akan memimpin pemerintahan sampai dengan akhir jabatan parlemen pada 2020. Namun tidak jelas apakah pemerintahannya, yang hanya memiliki 84 anggota PSOE di parlemen, akan bertahan selama itu dalam menghadapi dinamika politik dan tantangan kenegaraan Spanyol.

 

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tantangan Berat PM Baru Spanyol

Pedro Sanchez yang mantan profesor ekonomi, berjanji untuk mengatasi "kebutuhan sosial yang mendesak" warga Spanyol --negara yang masih diliputi pengangguran yang tinggi dan dampak krisis keuangan Eropa.

Tapi, analis menilai bahwa Sanchez akan menghadapi tantangan yang berat untuk mencapai reformasi sosial dan ekonomi Spanyol yang ia idamkan. Saat ini, pria 46 tahun itu mulai harus berusaha keras mencapai konsensus di parlemen, ketika partai PSOE hanya memiliki sedikit legislator di lembaga tersebut.

Di sisi lain, Sanchez sendiri mengaku berkomitmen untuk menjalankan anggaran negara oleh pemerintahan Mariano Rajoy.

Kendati demikian, kubu parlemen yang terpecah membuat Sanchez sulit untuk memenuhi agenda pemerintahannya, seperti; reformasi struktural, revisi undang-undang baru tentang ketenagakerjaan, serta pengurangan belanja kesehatan dan pendidikan.

Partai berhaluan kiri Podemos, yang akan mendukung pemerintahan Sanchez, diperkirakan tidak akan banyak berpengaruh terhadap perdana menteri yang baru, yang ingin membedakan partai Sosialis dengan partai Podemos yang anti terhadap pengetatan anggaran.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.