Sukses

5 Fakta Seputar Urine yang Bikin Anda Jijik

Tak hanya dijadikan sebagai minuman beralkohol, urine ternyata juga diolah dan digunakan untuk hal-hal lain.

Liputan6.com, Jakarta - Pada Mei 2017, produsen minuman beralkohol di Denmark membuat bir dengan teknis baru yang melibatkan bahan tak diduga: urine manusia.

Jangan salah sangka. Bukan berarti air seni manusia tersebut langsung disulap jadi bir.

Bahan utama bir tersebut adalah jelai (barley) yang difermentasi. Bedanya, tanaman tersebut diberi pupuk 50.000 liter urine manusia yang dikumpulkan pada sebuah festival musik.

Dewan Pertanian dan Makanan Denmark berpendapat, bir yang diolah menggunakan teknik 'beercycling' itu bisa menjadi minuman yang trendi dan berkelanjutan.

Pisner -- nama produk tersebut -- hanya diproduksi dari ladang jelai yang dipupuk oleh urine manusia, bukan dengan kotoran hewan atau pupuk buatan.

Tak hanya dijadikan sebagai minuman beralkohol, urine ternyata juga diolah dan digunakan untuk pembuatan produk lain. Berikut 5 fakta gila seputar cairan tersebut yang tak sedikit membuat jijik, seperti dikutip dari laman Listverse.com, Senin (28/5/2018):

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Rokok Rasa Urine

Salah satu efek yang dirasakan oleh para perokok adalah bau mulut dan gigi menguning. Sebab, dalam rokok terdapat kandungan zat kimia yang berbahaya dan menimbulkan efek samping.

Kini, varian rasa pada rokok sudah dibuat beragam. Mulai dari rasa buah-buahan hingga makanan. Namun, ada hal unik sekaligus gila. Sebuah produk rokok sengaja dibuat dengan campuran urine manusia demi meningkatkan rasa dari tembakau tersebut.

Senyawa dalam urine yang disebut sebagai urea (karbamid) sengaja dicampurkan dalam tembakau untuk kualitas dari rokok tersebut.

Kandungan urea ini sendiri memang serba guna, sebab bisa dijadikan sebagai bahan campuran pembuatan pupuk, plastik dan pakan ternak hingga bahan peledak.

 

3 dari 6 halaman

2. Berenang di Kolam atau Berenang di Urine?

Bagi mereka yang gemar berenang di kolam renang umum, diminta untuk berhati-hati. Sebab, Anda harus waspada pada ulah orang lain yang sangat merugikan.

Banyak dari pengunjung segaja kencing di dalam air. Meski tidak ketahuan dan tercium baunya, itu sama saja Anda telah berenang di air yang terkontaminasi kencing.

Menurut sebuah survei, 20 persen orang mengaku pernah kencing di dalam kolam renang saat berenang.

Campuran urine dan klorin pada kolam renang ini bisa menimbulkan efek samping, yaitu mata memerah dan iritasi. Tak hanya air kencing, keringat hingga air liur juga jelas telah membuat air terkontaminasi.

 

4 dari 6 halaman

3. Urine Itu Steril?

Pro dan kontra terjadi di dunia kesehatan setelah sebagian peneliti menilai bahwa urine dapat disterilkan dan dapat diminum. Bahkan mereka percaya bahwa meminum urine yang disterilkan dapat mendetoksifikasi tubuh manusia.

Di lain sisi, banyak dokter yang meyakini jika urine adalah cairan buangan dari tubuh manusia yang menyimpan banyak bakteri.

Sebab, urine tercipta setelah seseorang mengonsumsi makanan dan minuman yang dimasukan ke dalam tubuh.

 

5 dari 6 halaman

4. Tikus Kencingi Makanan Sebelum Disantap

Selain makan makanan dari dalam tong sampah, tikus juga punya kebiasaan aneh. Mereka akan mengencingi makanan yang mereka dapat sehingga aman dari hewan lain.

Kencing pada tikus mengandung atraktan (aroma) yang berfungsi sebagai penanda. Jika ada tikus lain yang ingin mengambil makanan mereka akan menerima petunjuk dari aroma kencing itu sendiri.

Oleh sebab itu, manusia yang mengonsumsi makanan yang telah dikencingi oleh tikus akan membahayakan nyawa.

 

6 dari 6 halaman

5. Diyakini Jadi Bahan Bakar di Masa Depan

Seorang ilmuan bernama Gerardine Botte dari Ohio, Amerika Serikat percaya jika urine punya manfaat lain. Ia menyakini, cairan yang merupakan pembuangan dari tubuh manusia itu dapat menjadi sumber energi terbarukan.

Gerardine Botte telah mengembangkan alat yang disebut sebagai electrolyzer.

"Saya yakin jika suatu hari nanti kita dapat mempunyai mobil bertenaga kencing yang dapat menemupuh jarak 60 mil per galon urine," ujar Gerardine Botte.

"Anda tak harus membayar biaya lebih banyak, cukup dengan urine saja," tambah Gerardine Botte.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.