Sukses

Mengaku Titisan Dewa, Pria India Kerap Bolos Kerja

Jawaban teknisi India ini membuat pejabat terkait geli dan terkejut, sebab ia mengaku sebagai titisan Dewa Wisnu.

Liputan6.com, Vadodara - Seorang pria yang bekerja untuk Sardar Sarovar Punarvasvat Agency (SSPA), di Vadodara, India mengklaim dirinya sebagai reinkarnasi atau titisan kesepuluh Dewa Wisnu -- Kalki. Atas dasar itu, ia jarang hadir di kantor.

Seperti dikutip dari Times of India, Jumat (25/5/2018), Rameshchandra Fefar tercatat hanya masuk selama 16 hari dalam delapan bulan terakhir antara September tahun 2017 hingga April tahun ini.

Mengetahui perihal absensinya yang tak teratur, atasan Fefar mengeluarkan peringatan tertulis.

Komisioner SSPA, Shahmeena Husain mengeluarkan surat teguran terkait ketidakhadiran Fefar pada 15 Mei lalu. Ia diminta untuk terakhir kali menjelaskan soal absensi yang tidak teratur setelah pindah tugas pada 22 September 2017.

Pria India itu diminta untuk mengirimkan jawabannya dalam tujuh hari atau akan mendapat sanksi. Namun jawaban teknisi itu membuat pejabat SSPA geli dan terkejut.

Ia mengaku harus masuk ke dalam dimensi kelima untuk membenahi dunia.

Sementara dalam surat yang ditujukan kepada komisaris, dia menggambarkan dirinya sebagai reinkarnasi terakhir Dewa Wisnu.

Menanggapi jawaban tidak biasa yang mereka terima dari pekerja senior, pejabat SSPA mengatakan bahwa mereka akan melaporkan respons pria India itu kepada pemerintah Gujarat.

"Kami telah menerima laporan dan departemen administrasi kami tengah memprosesnya. Surat ini akan diberikan ke komisaris dalam satu atau dua hari dan tindakan akan diambil oleh departemen terkait," kata Nilesh Dubey, yang bertanggung jawab atas unit media di SSPA.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berbulu Lebat di Seluruh Tubuh, Bocah Ini Dianggap Titisan Dewa

Kasus titisan dewa sebelumnya pernah dialami oleh seorang bocah di Kalimantan.

Namanya Muhammad Raihan dari pedalaman Kalimantan. Pada April 2016, ia usianya 13 tahun. Namun berbeda dengan remaja seusianya, bocah ini mempunyai keunikan yang jarang ditemukan pada anak-anak seusianya. Seluruh tubuhnya, dari ujung kepala, leher, dada, perut, tangan sampai kaki ditumbuhi bulu lebat.

Raihan yang tinggal bersama ibu dan empat saudaranya ini menganggap apa yang dialaminya bukanlah sebuah kelainan, melainkan anugerah dari Tuhan. Warga setempat pun menganggap Raihan adalah jelmaan dewa. Karena kondisi fisiknya yang tertutup bulu, warga setempat mengidentifikasikannya sebagai Hanoman, dewa monyet.

Seperi dilansir buzznigeria.com keunikan bocah ini menjadi sorotan dunia. Media-media internasional menjulukinya sebagai "bocah serigala".

Sebenarnya Raihan mengidap kondisi genetik yang langka yang disebut Werewolf Syndrome yang menyebabkan tangan, kaki, punggung dan perutnya ditutupi bulu tebal.

Menghadapi kondisinya itu, Raihan enteng mengatakan, "Saya tidak terganggu dengan keadaan saya yang seperti ini. Beberapa orang menertawakan saya, yang lain datang untuk meminta berkah".

"Kadang-kadang orang datang dari jauh berduyun-duyun ke rumah saya hanya untuk bertemu saya.  Mereka berpikir saya memiliki kekuatan khusus".

Ibu Raihan yang berusia 45 tahun mengatakan, sebenarnya ia telah beberapa kali membawa anak tercintanya ke dokter. Namun pengobatan itu dihentikan, karena pertumbuhan bulu-bulu Raihan  tak bisa dihentikan.

Beberapa dokter menawari untuk melakukan operasi laser, namun perempuan itu menolak karena biayanya yang terlalu mahal. Perempuan itu pasrah, menurutnya kondisi Raihan adalah kehendak Tuhan.

Saya telah mengajarinya untuk tidak pernah mengeluh tentang kondisinya melainkan menerimanya dengan rahmat, tambahnya"

Raihan yang tidur bersama saudara-saudaranya dalam satu kamar ini tak terpengaruh dengan kondisinya yang berbeda itu. Dia merasa diberkati. Dan sebagai bentuk terimakasihnya kepada Tuhan, dia menjadi petugas di sebuah Masjid.

"Saya merasa diberkati oleh Tuhan dan ini membuat saya bahagia".

"Saya merasa anak kesayangan Tuhan dan saya  ingin melayani Dia sepanjang hidup saya.

"Saya tidak ingin melakukan pengobatan medis karena saya senang dengan kondisi saya yang seperti sekarang ini."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini