Sukses

Menteri Transportasi Selandia Baru Mengaku Salah Menelepon di Kabin Pesawat

Menteri Transportasi Selandia Baru Phil Twyford mengakui kesalahannya, yakni menggunakan ponsel setelah pintu pesawat ditutup.

Liputan6.com, Wellington - Menteri Transportasi Selandia Baru Phil Twyford tidak akan lagi mengawasi keselamatan penerbangan dalam waktu dekat.

Hal itu karena ia melanggar peraturan dengan melakukan panggilan telepon di dalam kabin pesawat.

Dikutip dari CBS News, Jumat (24/5/2018), Twyford mengaku tengah menelepon seorang staf pada 17 Mei lalu, ketika pesawat yang ditumpanginya akan lepas landas dari Wellington ke Auckland.

Ia mengakui kesalahan bahwa menggunakan ponsel setelah pintu pesawat ditutup adalah hal yang sangat dilarang atas alasan keselamatan penerbangan.

Twyford juga menyampaikan permintaan maaf langsung kepada Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, tapi menolak tawaran pengunduran diri. Ia lebih memilih untuk melepas tanggung jawabnya sebagai pengawas otoritas penerbangan sipil ke pejabat lain.

PM Ardern mengatakan bahwa jika pihak berwenang memutuskan untuk menyelidiki Twyford, maka tidak pantas baginya untuk tetap duduk di jabatannya saat ini.

Di sisi lain, Twyford mengklaim telah melaporkan kejadian itu secara sadar ke pihak berwenang, dan siap memikul konsekuensinya.

Terkuaknya kasus tersebut juga menjadikan Twyford bulan-bulanan oleh warganet Selandia Baru.

Meski terus diserang oleh sindiran, Twyford dilaporkan tidak sedikit pun menanggapi, kecuali mengunggah permintaan maaf terbuka di akun Twitter dan Facebook miliknya.

 

Simak video pilihan berikut:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menyerahkan Tanggung Jawab pada Wakil Menteri

Insiden tersebut dikabarkan terjadi ketika pemerintah Selandia Baru mengesahkan anggaran, yakni hari di mana seluruh menteri dibuat sibuk untuk melaporkan tanggung jawab dan paparan visi.

Meski begitu, kasus yang menimpa Twyford baru mengemuka sekitar seminggu sesudahnya, setelah anggota parlemen oposisi mengajukan pertanyaan tertulis tentang hal itu.

"Saya membuat kesalahan, dan saya jelas tidak berpikir lurus pada saat itu. Itu tidak bisa diterima," kata Twyford.

Ia mengaku panggilan tersebut berlangsung sekitar satu menit dan setelahnya ia tidak lagi menghiraukan peristiwa ini hingga kemudian muncul laporan tertulis oleh pihak oposisi.

Sementara itu, aturan seputar perangkat seluler telah dilonggarkan di Selandia Baru dalam beberapa tahun terakhir.

Maskapai Air New Zealand telah mengizinkan penumpang untuk menggunakan perangkat elektronik, selama telah dialihkan ke mode penerbangan.

Namun penumpang masih dilarang melakukan panggilan ponsel atau mengirim pesan teks selama penerbangan.

Atas perbuatannya tersebut, tugas pengawasan otoritas penerbangan akan dialihkan kepada Wakil Menteri Transportasi Julie Anne Genter.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.