Sukses

Terkuak, Ini Isi 8 Brankas yang Disita Polisi dari Rumah Dinas Najib Razak

Delapan lemari besi ditemukan di rumah dinas Najib Razak di Putrajaya. Tukang kunci diminta membantu membongkarnya.

Liputan6.com, Putrajaya - Kepolisian Diraja Malaysia, pada Minggu 20 Mei, telah berhasil menguak isi delapan brankas yang mereka sita dari Seri Perdana -- rumah dinas mantan Perdana Menteri Najib Razak di Putrajaya.

Saat disita pada pekan lalu, seluruh brankas dalam keadaan terkunci dan tersandi.

Kini, Kepala Badan Reserse Kriminal bidang Kejahatan Keuangan Malaysia, Amar Singh Ishar Singh, memastikan bahwa seluruh brankas itu telah terbuka, berkat bantuan tukang kunci dan teknisi yang disewa kepolisian.

Polisi memastikan bahwa tidak ada uang atau barang berharga di dalam delapan brankas tersebut. Demikian seperti dikutip dari Free Malaysia Today (21/5/2018).

Badan Reserse Kriminal bidang Kejahatan Keuangan Malaysia sampai saat ini masih mencari seluruh bukti yang berkaitan dengan penyelidikan mereka atas kasus megakorupsi 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Najib Razak dan istrinya, Rosmah Mansor terseret dalam pusaran investigasi kasus tersebut. Bahkan menurut kabar, Najib hendak diperiksa oleh Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) pada Selasa 22 Mei.

Sebelumnya, polisi juga telah menggeledah isi sebuah brankas yang disita dari rumah pribadi Najib di Taman Duta. Di dalam brankas itu, terdapat sejumlah cek lawas dengan nominal mata uang asing.

Najib Razak berdalih tak pernah membuka brankas itu sejak 20 tahun terakhir. Ia sengaja membiarkan brankas itu tetap tertutup karena kuncinya hilang.

Di dalam brankas yang sama juga terdapat sertifikat pernikahan Najib Razak dan istrinya, Rosmah Mansor.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Najib Razak dan Istrinya Jarang Tinggal di Seri Perdana

Seri Perdana dibangun pada 1997, yang khusus ditujukan untuk hunian resmi bagi perdana menteri Malaysia yang tengah menjabat.

Sejak dibangun, rumah dinas itu telah dihuni oleh empat perdana menteri berturut-turut; Mahathir Mohamad, Abdullah Ahmad Badawi, Najib Razak, dan Mahathir (untuk kali kedua pada 2018).

Layaknya hunian dinas pada umumnya, semua properti yang ada di dalamnya merupakan milik negara. Ketika perdana menteri terkini lengser dari kursi kepala pemerintahan, semua barang dan benda yang ada di dalamnya tetap berada di tempat, untuk kemudian digunakan oleh pejabat selanjutnya.

Termasuk, delapan brankas di rumah itu -- yang baru-baru ini telah dibongkar oleh kepolisian sebagai bagian dari proses penyelidikan kasus mega korupsi 1MBD yang menyeret Najib Razak dan Rosmah Mansor, penghuni Seri Perdana sebelumnya.

Langkah polisi yang mesti membongkar delapan brankas itu secara paksa dengan bantuan teknisi, bukannya menggunakan kunci seperti yang sepatutnya, menimbulkan tanda tanya terkait sikap kooperatif Najib dalam proses penyelidikan teranyar itu.

Di sisi lain, isi delapan brankas yang kosong pun menimbulkan kecurigaan tersendiri, karena berbagai pihak -- terutama oposisi Malaysia -- telah lama berspekulasi bahwa brankas yang ada di Seri Perdana digunakan oleh Najib dan Rosmah untuk menyimpan 'uang kotor' terkait 1MDB.

Akan tetapi, ada alasan yang logis yang menyebabkan brankas di Seri Perdana kosong melompong atau memiliki isi yang tidak terkait seputar skandal 1MDB -- berbeda ketika polisi menggeledah properti pribadi Najib dan Rosmah pada pekan lalu.

Itu karena baik Najib dan Rosmah jarang tinggal di Seri Perdana.

Pada Februari 2018 lalu, Rosmah Mansor mengatakan bahwa dirinya lebih nyaman tinggal di kediaman pribadi ketimbang di rumah dinas.

"Saya jarang tinggal di rumah dinas," kata Rosmah dalam sebuah kesempatan pada Februari 2018 lalu, seperti dikutip dari Free Malaysia Today.

"Tak ada yang lebih nyaman ketimbang rumah sendiri. Lagipula, Seri Perdana begitu besar," ujarnya.

"Saya pun lebih suka menyimpan barang-barang pribadi di rumah saya sendiri," tambah istri Najib Razak itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.