Sukses

Bom Meledak di Pusat Spa di California, 1 Tewas dan 3 Terluka

Paket berisi bom diduga menyasar target pemilik spa, yang merupakan seorang wanita keturunan Hungaria.

Liputan6.com, Washington DC - Terjadi sebuah ledakan bom di pusat spa di kota Aliso Viejo, negara bagian California, pada Selasa malam, 15 Mei 2018. Polisi mengatakan, setidaknya satu orang tewas dan tiga lainnya mengalami luka serius.

Penyelidikan sementara menyimpulkan bahwa ledakan tersebut murni sebuah kasus kriminal, meski belum ditemukan motif di baliknya.

Dikutip dari Time.com pada Kamia (17/5/2018), pihak berwenang menolak mengatakan jika mereka yakin pemilik spa adalah target utama ledakan, kecuali bahwa ia -- seorang wanita -- merupakan pihak yang menerima paket berisi bom tersebut.

"Kami tidak percaya ini adalah kecelakaan," kata Paul Delacourt, agen khusus yang bertanggung jawab atas kantor lapangan FBI di Los Angeles.

"Meskipun kerusakannya sangat luas, ada beberapa komponen yang kami temukan di lokasi ledakan, tidak satupun sesuai dengan kebutuhan barang-barang di industri spa."

Pihak penyidik tengah bekerja untuk menentukan motif dan mencari tahu persis bagaimana paket berisi bom tersebut sampai ke spa. Sejauh ini, belum ada satupun penangkapan terhadap pihak yang disebut bertanggung jawab terhadap kasus ledakan ini.

Sebuah sumber dari otoritas setempat, yang tidak ingin disebut namanya, mengatakan bahwa korban meninggal diketahui bernama Ildiko Krajnyak, seorang ahli kecantikan berlisensi, yang juga merupakan pemilik spa terkait.

Krajnyak (48) berasal dari Hungaria, dan diketahui baru kembali dari liburan ke kampung halamannya di Budapest.

Sebuah pesan suara di telepon mengatakan spa ditutup selama seminggu penuh, dan akan kembali buka pada Selasa, hari ketika ledakan bom menewaskan Krajnyak.

Adapun korban luka pada ledakan bom tersebut terdiri dari dua orang pelanggan dan seorang petugas pengiriman paket.

Ketiganya dirawat di rumah sakit terdekat, dan dilaporkan telah berada dalam kondisi pemulihan yang baik.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Motif Belum Ditemukan

Surat perintah penyelidikan dikeluarkan oleh kantor polisi setempat, yang menargetkan tiga lokasi, termasuk rumah yang ditempati oleh Krajnyak di distrik Trabuco Canyon.

Seorang tetangga di sana, yang mengaku bernama Tiffany, mengatakan bahwa Krajnyak tinggal bersama dengan ibu kandungnya, dan suami yang telah diceraikannya beberapa tahun lalu.

Krajnyak juga diketahui memiliki seorang anak laki-laki, dan diketahui tengah menempuh pendidikan tinggi di negara bagian Washington.

Menurut Tiffany, meninggalnya Krajnyak baru diberitahukan kepada keluarganya, 24 jam setelah kasus ledakan terjadi.

Catatan pengadilan setempat menyebut Krajnyak dan mantan suaminya sempat mengajukan kebangkrutan pada 2014 lalu, di mana penuntasannya baru selesai pada pekan lalu.

Pengacara Andrew Bisom, yang mewakili Krajnyak dan Ronilo Vestil -- nama suaminya -- selama proses kepailitan Bab 13, mengatakan bahwa mereka sempat beberapa kali gagal memenuhi kewajiban, namun tidak sampai kategori sangat parah.

Meski begitu, Bisom mengaku tidak mengenal keduanya dengan baik, kecuali sebatas hubungan profesional antara pengacara dan klien. Ia juga mengatakan tidak ada yang menonjol tentang Krajnyak dan suaminya, ataupun kasus pailit yang ditanganinya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.