Sukses

Erupsi Dahsyat Gunung Kilauea Diprediksi hingga Beberapa Minggu ke Depan

Gunung api teraktif di Kepulauan Hawaii itu juga dilaporkan memicu kemunculan lubang vulkanis hingga 15 titik.

Liputan6.com, Honolulu - Ancaman meningkatnya aktivitas gunung Kilauea di Hawaii, menurut observatorium gunung api setempat, bisa berlanjut selama beberapa minggu ke depan.

Selain itu, gempa bumi dan letusan besar bisa terjadi dengan "sangat sedikit peringatan," atau dengan kata lain, bisa terjadi kapan pun.

Observatorium terkait, yang merupakan bagian dari U.S. Geological Survey's Volcano Hazards Program, merilis peringatan bahwa kondisi gunung api tersebut berada dalam status waspada, dengan kemungkinan adanya erupsi lebih lanjut.

Dikutip dari ABC News pada Jumat (11/5/2018), menurunnya dasar danau lava di gunung Kilauea telah meningkatkan potensi letusan eksplosif dalam beberapa pekan mendatang.

"Pada saat ini, kami tidak dapat mengatakan dengan pasti bahwa aktivitas eksplosif akan terjadi, seberapa besar ledakan itu bisa terjadi, atau berapa lama aktivitas eksplosif tersebut dapat berlanjut," jelas  observatorium tersebut.

Observatorium memperingatkan bahwa "rangkaian letusan yang digerakkan oleh kuatnya uap vulkanis, mungkin menjadi tanda bahwa aktivitas yang menjadi perhatian publik telah dimulai."

Ancaman letusan di kemudian hari, bukan bukan satu-satunya kabar buruk tentang aktivitas gunung Kilauea, yang muncul dalam 24 jam terakhir.

Badan Pertahanan Sipil Hawaii County mengatakan muncul sebuah retakan baru di dekat gunung api Kilauea, sehingga jumlah total lubang vulkanis di wilayah tersebut menjadi 15 titik.

Lava terus menyebar sepanjang hari Rabu, 9 Mei 2018, dan meningkatkan cakupan area bencana dari 42 hektar menjadi 46,5 hektar pada petang kemarin.

 

Simak video pilihan berikut:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

185.000 Penduduk Terpaksa Mengungsi

Sejauh ini, 31 rumah dilaporkan terkena dampak erupsi Gunung Kilauea, yang terjadi setelah gempa bumi besar pertama sejak 43 tahun terakhir mengguncang Pulau Besar Hawaii (Big Island Hawaii) pada Sabtu, 5 Mei 2018. Namun tak dirinci kerusakan yang terjadi pada bangunan tempat tinggal tersebut.

Seperti dikutip dari The Guardian pada Selasa, 8 Mei 2018, aktivitas gunung api teraktif di Hawaii itu juga memicu retakan di beberapa titik di Leilani Estates, yang mendorong aliran lava mengalir ke area permukiman warga. Lalu memblokir jalanan.

Menurut laporan dan gambar dari pulau itu yang beredar luas, asap terlihat mengepul dari jalanan retak. Sementara, lava dari Gunung Kilauea yang menyembur membakar pohon dan meninggalkan jejak gosong di atas jalanan.

Beberapa jalan rusak, dan ada kemungkinan celah dapat terbuka lebih lanjut atau yang baru bisa muncul. Taman dan kampus-kampus ditutup sementara 1.800 dari 185.000 penduduk pulau itu terpaksa mengungsi.

Sejauh ini, pihak berwenang tengah berusaha meyakinkan warga dan wisatawan bahwa letusan terkonsentrasi di wilayah kecil pulau. Sebagian besar wilayah tetap aman.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.