Sukses

Presiden Steinmeier Sambut Dubes RI untuk Jerman yang Baru

Duta Besar RI untuk Jerman yang baru disambut oleh Presiden Frank-Walter Steinmeier di Istana Bellevue saat menyerahkan Credentials Letters.

Jakarta - Indonesia kini memiliki duta besar baru untuk Jerman. Ia adalah Arif Havas Oegroseno, yang sebelumnya menjabat sebagai Deputi Kedaulatan di Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman di Kementerian Luar Negeri.

Delapan belas hari setelah tiba di Jerman, pada 19 April 2018, Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno, menyerahkan Credentials Letters atau Surat Kepercayaan kepada Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier di Istana Bellevue.

Selain menerima Surat Kepercayaan, Presiden Steinmeier juga mengundang Duta Besar RI untuk bertemu empat mata membahas perkembangan kedua negara serta berbagai upaya dalam peningkatan kerja sama bilateral.

"Jerman dan Indonesia memiliki berbagai elemen kerja sama yang perlu dikembangkan secara komprehensif di masa mendatang, termasuk pengembangan Industri 4.0," tutur Presiden Steinmeier dalam pertemuan, seperti dikutip dari DW, Kamis (10/5/2018).

Steinmeier juga pernah mengunjungi Indonesia pada 2 November 2014, dalam kapasitasnya sebagai Menteri Luar Negeri saat itu.

Pertemuan juga membahas hal-hal penting yang menyangkut kedua negara, yaitu kerja sama ekonomi dan peningkatan investasi, serta kerja sama vokasi, yang juga mendapat perhatian khusus dari Presiden Joko Widodo. Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan rencana penyelenggaraan Konferensi Bisnis dan Industri Jerman untuk kawasan Asia Pasifik di Jakarta pada November 2018.

Terkait visi dan misi, Duta Besar Oegroseno menyampaikan, "Saya ingin mengembangkan hubungan Indonesia-Jerman yang mencerminkan fakta bahwa Jerman adalah negara paling kuat di Eropa dari segi ekonomi, dan Indonesia sebagai negara yang paling besar di Asia Tenggara, dan fakta bahwa keduanya adalah negara G-20."

Duta Besar Arif Havas Oegroseno memulai kariernya sebagai diplomat pada tahun 1986, anggota Asia Society of International Law, dan ahli hukum laut internasional. Sebelum menjadi Duta Besar LBBP RI untuk Republik Federal Jerman, Duta Besar Oegroseno bertugas sebagai Deputi Kedaulatan di Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman.

Pada tahun 2010 – 2015 Duta Besar Oegroseno menjabat sebagai Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Belgia, Luksemburg, dan Uni Eropa.

Sebelum kedatangan Havas Oegroseno, mantan gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo memegang jabatan duta besar RI untuk Jerman dari akhir tahun 2013 hingga 2017.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jokowi Melantik 17 Duta Besar Baru

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melantik dan mengambil sumpah 17 Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh (LBBP) Republik Indonesia untuk negara-negara sahabat di Istana Negara, Jakarta, pada Selasa, 20 Februari 2018 pagi.

Seperti dikutip dari Kemlu.go.id, ketujuh belas Duta Besar LBBP yang dilantik tersebut di antaranya untuk Brunei Darussalam, Tiongkok merangkap Mongolia, Jerman, Swiss, Rumania, Argentina, Sudan, dan Peru.

Lalu ada juga Portugal, Spanyol, Filipina, Islandia, Kamboja, Fiji, Laos, Myanmar, dan ASEAN.

Pelantikan ke-17 duta besar baru RI itu dihadiri oleh Ibu Negara Iriana Jokowi, Menko Kemaritiman Luhut B Pandjaitan, Menlu Retno Marsudi, Ketua DPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPD RI Oesman Sapta, Seskab Pramono Anung, dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto.

Berikut ini daftar selengkapnya dubes baru yang dilantik oleh Jokowi tersebut:

1. Dr. Sujatmiko, M.A. (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Negara Brunei Darussalam)

2. Drs. Djauhari Oratmangun (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok merangkap Mongolia)

3. Arif Havas Oegroseno, SH,LL.M (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Federasi Jerman)

4. Prof. Muliaman Dharmansyah Hadad, Ph.D. (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Konfederasi Swiss merangkap Keharyapatihan Liechtenstein)

5. Inspektur Jenderal (Purn) Drs. M. Amhar Azeth, SH. (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Rumania merangkap Republik Moldova)

6. Dra. Niniek Kun Naryatie (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Argentina merangkap Republik Paraguay dan Republik Oriental Uruguay)

7. Drs. Rossalis Rusman Adenan, MBA (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Sudan merangkap Republik Eritrea)

8. Dra. Marina Estella Anwar Bey (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Peru merangkap Negara Plurinasional Bolivia)

9. Hersindaru Arwityo Ibnu Wiwoho Wahyutomo, SH., LL.M (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Portugal)

10. Drs. Hermono, MA (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Spanyol merangkap United Nations World Tourism Organization (UNWTO))

11. Dr. Sinyo Harry Sarundajang (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Filipina merangkap Republik Kepulauan Marshall dan Republik Palau)

12. Prof. Dr. Todung Mulya Lubis, SH., LL.M. (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Norwegia merangkap Republik Islandia)

13. Sudirman Haseng, SE., M.Si (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Kamboja)

14. Raden Mohammad Benyamin Scott Carnadi, SH., MBA., LL.M. (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Fiji merangkap Republik Kiribati, Republik Nauru dan Tuvalu)

15. Drs. R.P. Pratito Soeharyo (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Demokratik Rakyat Laos)

16. Prof. Dr. Iza Fadri (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Republik Uni Myanmar)

17. Drs. Ade Padmo Sarwono, MA (Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh/Wakil Tetap Republik Indonesia untuk Association of Southeast Asian Nations (ASEAN).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.