Sukses

Tantangan Baru Meghan Markle, Hidup di Bawah Protokoler Kerajaan Inggris

Dengan bergabungnya Meghan Markle pada jajaran Monarki Inggris, ia juga harus memanggil Ratu Elizabeth II dengan sebutan 'Yang Mulia'.

Liputan6.com, London - Semenjak kepindahannya ke Inggris jelang pernikahan, Meghan Markle harus mempelajari seluk beluk kehidupan anggota kerajaan secara perlahan.

Tak hanya harus paham akan nilai sejarah, Meghan Markle juga harus tahu cara bersikap dan memosisikan diri sebagai pendamping hidup seorang pangeran dari Kerajaan Inggris.

Contohnya, wanita berusia 36 tahun yang terlebih dahulu sudah lekat dengan kehidupan selebritas dunia di Amerika Serikat itu harus membungkukkan badan apabila bertemu dengan Ratu Elizabeth II.

Dengan bergabungnya Meghan Markle pada jajaran Monarki Inggris, ia juga harus memanggil Ratu Elizabeth II dengan sebutan "Yang Mulia".

Dikutip dari laman Straits Times, Senin (7/5/2018), selain itu ada banyak aturan tidak tertulis yang harus dilakukan oleh seorang bangsawan saat bersikap di hadapan publik.

Sejumlah protokoler kuno yang sejak zaman dahulu diberlakukan pun masih ada yang diberlakukan hingga saat ini.

"Masalahnya adalah Meghan Markle harus mengingat bahwa ia adalah seorang anggota keluarga kerajaan. Oleh sebab itu, dia mewakili sebuah keluarga bangsawan yang selama ini disegani," ujar Grant Harrold yang saat ini menjabat sebagai kepala pelayan untuk Pangeran Harry.

"Saya rasa Meghan Markle akan menghadapi banyak tekanan demi memastikan apa yang ia lakukan telah benar," ia menambahkan.

Sebagai seorang wanita yang dibesarkan di Los Angeles, kehidupan di istana amatlah berbeda. Di balik dinding istana, ia harus bertemu dengan kepala pelayan, penjaga dan anggota kerajaan lain yang akan bersikap sesuai aturan.

"Saya pikir Meghan Markle dapat mengatasinya, tetapi ia akan mendapat kesulitan di tengah jalan," ujar Andrew Mortin -- penulis biografi untuk calon pengantin kerajaan.

Aturan kerajaan juga mewajibkan bahwa Meghan Markle harus berjalan mundur dari hadapan Ratu Elizabeth saat bertolak untuk pergi.

Namun, aturan-aturan semacam ini tampaknya tak terlalu diketahui atau dipatuhi oleh sejumlah pejabat dunia. Mengingat Monarki Inggris sudah berkembang dan modern.

Biasanya, mereka yang melakukan pelanggaran akan mendapat respons dingin dari banyak pihak.

Tahun lalu, Gubernur Jenderal Kanada mengaku telah melanggar aturan dengan menyentuh lengan Ratu Elizabeth saat momen pertunangan Pangeran Harry dan Meghan Markle.

"Pelanggar" lainnya adalah Perdana Menteri Australia, Paul Keating yang dijuluki sebagai "kadal" lantaran dengan berani melingkarkan lengan di pinggang Ratu Elizabeth II tahun 1992.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Meghan Markle Tak Sabar Menunggu Kehadiran Orangtua

Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle tinggal menghitung hari. Segala kebutuhan menjelang pernikahan tengah dipersiapkan.

Namun, di tengah kesibukkan menyambut hari bahagia rupanya Meghan Markle menyimpan perasaan lain yang tidak dapat terbendung.

Rupanya, Meghan Markle tak sabar menanti kedatangan kedua orangtuanya yaitu Thomas Markle dan Doria Ragland. Hal tersebut diketahui setelah pihak Kerajaan Inggris menyampaikan pengumuman resmi tentang perkembangan terakhir.

"Pangeran Harry dan Meghan Markle sangat menantikan kehadiaran kedua orangtuanya, yaitu Thomas Markle dan Doria Ragland," tulis pihak Kerajaan Inggris seperti dikutip dari situs Royal.uk.

"Rencananya, Thomas Markle dan Doria Ragland akan tiba di Inggris beberapa hari jelang pernikahan," kata dia.

Dalam pernyataan tersebut, kedua orangtua Meghan Markle disebutkan punya peran penting di hari pernikahan.

Pada pagi hari pernikahan, Doria Ragland akan menaiki mobil yang sama dengan Meghan Markle dari Kastil Windsor menuju St George Capel.

Selain menanti kehadiran kedua orangtuanya, Meghan Markle juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat di Inggris yang telah menyambut baik dirinya.

"Sejak tiba di Inggris, Meghan Markle telah melakukan sejumlah perjalanan bersama pihak kerajaan. Keramaian muncul di Nottingham, Cardiff, Brixton, Edinburgh, Birmingham, Belfast, Bath, dan tempat-tempat lainnya," tulis keterangan tersebut.

"Masyarakat telah memberikan sambutan yang baik pada Meghan Markle dan Pangeran Harry. Masyarakat begitu hangat, antusias dan merasa senang," kata keterangan tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.