Sukses

03-05-1988: Terkuak, Ibu Negara Amerika Serikat Nancy Reagan Gunakan Jasa Paranormal

Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan dan istrinya dikabarkan menggunakan jasa paranormal dalam urusan negara. Simak kisahnya

Liputan6.com, Washington, DC - Informasi mengejutkan disampaikan mantan anggota kabinet Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan. Dalam memoarnya, "For the Record", mantan Kepala Staf Gedung Putih, Donald Reagan menyebut, sang ibu negara, Nancy Reagan meminta bantuan ahli astrologi untuk menyusun jadwal kenegaraan suaminya.

Meski rakyat AS sudah biasa dengan intrik dan kabar aneh dari Gedung Putih, seperti dikutip dari situs On This Day, tak ayal, kabar yang berembus luas pada 3 Mei 1988 itu memicu geger. Orang-orang pun bertanya-tanya, kok bisa paranormal ikut campur dalam urusan negara?

Sehari kemudian, Juru Bicara Gedung Putih, Marlin Fitzwater angkat bicara. Ia mengonfirmasi bahwa Presiden Ronald Reagan dan istrinya memang punya ketertarikan pada astrologi -- ilmu yang mempelajari efek bintang-bintang dan planet-planet terhadap kehidupan manusia.

"Memang benar bahwa Nyonya Reagan memiliki ketertarikan pada astrologi, khususnya pasca-upaya pembunuhan suaminya pada 1981," kata Fitzwater seperti dikutip dari New York Times, Rabu (2/5/2018).

Namun, sang juru bicara menambahkan, sang presiden dan ibu negara menyayangkan pengungkapan hal yang sifatnya pribadi tersebut.

"Keduanya merasa, hal tersebut tak menguntungkan dan justru mengalihkan perhatian yang seharusnya ditujukan pada urusan pemerintahan yang relevan bagi kepentingan publik."

Menjawab pertanyaan para wartawan, Fitzwater juga mengakui bahwa Presiden Reagan kerap dikaitkan dengan takhayul, misalnya dengan sering berbicara soal "angka keberuntungan" dalam pidato. Atau melontarkan candaan bahwa hantu Abraham Lincoln bergentayangan di Gedung Putih.

Sejumlah foto ditengarai memiliki tampilan tak sengaja hantu presiden AS Abraham Lincoln. Benarkah?

Desas-desus soal hubungan pasangan Reagan dengan paranormal sejatinya sudah berembus sejak lama.

Mantan pejabat Gedung Putih lain mengungkapkan, Ronald Reagan memberitahukan kepadanya bahwa ia akan kembali mencalonkan diri sebagai presiden Amerika Serikat setelah berkonsultasi dengan ahli astrologi.

Bahkan pada awal karier politiknya, Reagan memilih waktu pelantikannya sebagai Gubernur California pada bulan Januari 1967, pada jam yang tak lazim, yakni pada pukul 12.10 waktu setempat. Tepat di siang bolong, pada jam makan siang. 

Dalam program ''Nightline'', presenter ABC News, Ted Koppel mengaku mengetahui bahwa sebelum upaya pembunuhan Ronald Reagan pada 30 Maret 1981, seorang astrolog perempuan telah memperingatkan sang presiden bahwa hal buruk akan terjadi kepadanya pada hari itu.

Kabar keterkaitan Reagan dengan paranormal kala itu membuat pasangan nomor satu di AS tersebut menjadi bahan olok-olok. Judul "Astrologer Runs The White House" terpampang di headline New York Post.

Sementara, lainnya menyebut, sebuah pos khusus dibuat dalam Kabinet Ronald Reagan. Tugasnya, untuk mengurusi soal voodoo.

Menanggapi respons mayarakat, seorang ahli strategi Partai Republik , yang berhubungan dekat dengan Gedung Putih mengatakan, pengungkapan tersebut tak akan merusak citra sang presiden.

Namun, pengamat lain berpendapat, kabar soal paranormal menguak karakter tersembunyi Presiden Amerika Serikat Ronald Reagan dan istrinya yang sebagian besar masih tersembunyi dari publik.

 

Saksikan video menarik tentang Amerika Serikat berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pengakuan Nancy Reagan

Belakangan diketahui, Nancy Reagan meminta bantuan ahli astrologi bernama Joan Quigley.

Dalam memoarnya, "My Turn", Nancy Reagan mengaku menghubungi Quigley pasca-upaya pembunuhan terhadap sang suami.

"Aku selalu merasa takut ketika dia (Ronald Reagan) meninggakan rumah," demikian yang dikatakan Nyonya Reagan pada Quigley, meminta pendapatnya soal waktu yang tepat bagi presiden untuk pergi dan pulang, seperti dikutip dari Los Angeles Times.

Reagan ditembak pada Maret 1981, dua bulan setelah ia dilantik jadi presiden. Pelakunya, John Hinckley, pemuda dengan gangguan mental mengaku, dengan menembak orang nomor satu di AS, dia bisa membuat artis Jodie Foster terkesan.

Ronald Reagan selamat setelah menjalani operasi pengangkatan peluru di paru-parunya.

Tak hanya trauma, sebuah ramalan bikin ciut hati Nyonya Reagan. Bunyi ramalan itu, tujuh presiden yang terpilih di tahun yang berakhiran dengan angka 0 (nol) semua meninggal dunia saat menjabat -- sebuah tren yang konon diawali William Henry Harrison yang terpilih pada 1840.

Sementara, Ronald Reagan menjadi pemenang dalam Pilpres 1980. Nancy Reagan khawatir berat soal apa yang disebut paranormal sebagai "siklus kematian presiden" dan meminta bantuan ahli astrologi untuk memutus "kutukan" itu.

Presiden AS Ronald Reagan saat bertemu dengan para staf dan menteri Gedung Putih saat menyiapkan pidato penjelasan soal 'Iran - Contras Affair' atau Skandal Iran - Contras 1986 (Wikimedia Commons)

Quigley mengaku, selama tujuh tahun berikutnya, ia terus memberikan nasihat para ibu negara. Tak hanya soal penjadwalan, tapi juga terkait urusan diplomasi, politik di tengah Perang Dingin, bakan jadwal operasi kanker sang presiden.

Dalam bukunya, "What Does Joan Say?: My Seven Years As White House Astrologer to Nancy and Ronald Reagan", Joan Quigley juga mengaku bertanggung jawab untuk mengatur waktu semua konferensi pers.

"Sebagian besar momentum pidato, State of the Union (pidato tahunan di Kongres), lepas landas dan pendaratan Air Force One. Saya juga memilih waktu debat Ronald Reagan dengan Jimmy Carter dan dengan Walter Mondale, semua perjalanan panjang ke luar negeri hingga kunjungan pendek selama satu hari. "

Namun, hal tersebut dibantah oleh Nancy Reagan. "Astrologi menjadi faktor dalam menentukan jadwal Ronnie, tapi bukan satu-satunya. Dan, tidak ada keputusan politik yang didasarkan pada itu," kata dia.

Selain isu paranormal dalam pemerintahan Ronald Reagan, tanggal 3 Mei juga menjadi momentum sejumlah peristiwa bersejarah.

Pada 1937, Gone With the Wind, sebuah novel karya Margaret Mitchell, mendapatkan Penghargaan Pulitzer. Sementara, pada 1985, petinju Indonesia, Ellyas Pical, berhasil merebut gelar tinju dunia IBF dari Judo Chun, asal Korea Selatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.