Sukses

Singapura dan Mongolia Jadi Calon Kuat Tuan Rumah Pertemuan Donald Trump-Kim Jong-un

Donald Trump telah mengumumkan bahwa lokasi pertemuannya dengan Kim Jong-un mengerucut jadi dua pilihan.

Liputan6.com, Washington, DC - Mongolia dan Singapura adalah dua lokasi terakhir yang disebut-sebut tengah dipertimbangkan sebagai tuan rumah pertemuan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Hal tersebut diungkapkan oleh dua sumber di pemerintahan Amerika Serikat kepada CBS News.

Donald Trump sendiri pada hari Jumat telah mengatakan kepada wartawan bahwa opsi pertemuannya dengan Kim Jong-un mengerucut menjadi dua tempat.

"Saya akan bertemu Kim Jong-un dalam beberapa minggu mendatang, kami menantikan pertemuan itu," kata Donald Trump selama konferensi pers dengan Kanselir Jerman Angela Merkel seperti dikutip dari CBS News, Minggu (28/4/2018).

Donald Trump menambahkan, "Kami berujung pada dua negara sebagai tuan rumah, dan kami akan memberitahukan Anda nanti".

Presiden ke-45 Amerika Serikat itu menolak menjawab spekulasi apakah dia telah bertemu langsung Kim Jong-un. Ia hanya mengatakan bahwa dirinya dan Kim Jong-un memiliki "hubungan kerja yang baik".

"Saya tidak ingin mengomentari soal itu, tapi kami punya hubungan kerja yang baik. Kami sedang mengatur pertemuan. Hal-hal telah berubah secara drastis sejak beberapa bulan lalu...," ujar Donald Trump.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Pertemuan Bersejarah Kim Jong-un dan Moon Jae-in

Pada hari Jumat 27 April 2018, peristiwa bersejarah terukir di Semenanjung Korea melalui pertemuan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un. Di hari itu, Kim Jong-un tercatat sebagai anggota pertama di keluarganya yang menyeberangi Zona Demiliterisasi (DMZ) sejak gencatan Perang Korea tahun 1953.

KTT Korea Utara-Korea Selatan menghasilkan sejumlah kesepakatan yang tertuang dalam dokumen bertajuk "Panmunjom Declaration for Peace, Prosperity and Unification on the Korean Peninsula". Tiga capaian penting yang tercantum di dalamnya adalah kedua negara sepakat untuk secara resmi menyudahi Perang Korea 1953, menerapkan denuklirisasi penuh di Semenanjung Korea, dan akan bekerja sama menuju unifikasi.

Usai KTT Korea Utara-Korea Selatan, pada Sabtu 28 April kemarin, Donald Trump mentwit, "Baru saja bicara secara panjang lebar dan sangat baik dengan Presiden Moon dari Korea Selatan. Semuanya berjalan sangat baik, waktu dan lokasi pertemuan dengan Korea utara tengah diatur. Saya juga bicara dengan PM Abe dari Jepang untuk memberitahukannya tentang negosiasi yang tengah berlangsung".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.