Sukses

Hal Mengerikan Ini Ada Dalam Dongeng Putri Salju Versi Asli

Walt Disney mengubah kisah Putri Salju dari versi aslinya, fabel asal Jerman yang berasal dari Abad ke-19.

Liputan6.com, California - Putri Salju (Snow White) adalah dongeng sepanjang masa, yang dicintai anak-anak dari generasi ke generasi. Menceritakan tentang kemenangan kebaikan atas kejahatan yang berakhir manis.

Alkisah, Putri Salju yang masih muda dan cantik menjadi objek kecemburuan sang ibu tiri yang berambisi jadi perempuan paling rupawan di muka Bumi.

Setiap hari, ia mematut diri di depan cermin ajaib, sembari bertanya, siapa gerangan wanita tercantik di dunia. Awalnya, jawabannya selalu sama: Sri Ratu.

Namun, seiring waktu, Putri Salju tumbuh jadi gadis jelita. Kulitnya seputih salju, bibir merah merona, dan rambut panjang berwarna sehitam kayu eboni. Pesonanya mengalahkan sang ratu. Bahkan, cermin ajaib pun tak bisa berdusta.

Tak rela dikalahkan anak tirinya, sang ratu jahat kesal bukan kepalang. Ia murka. Seorang pemburu pun diperintahkah untuk menghabisi Putri Salju.

Seperti dikutip dari The Vintage News, Kamis (19/4/2018), tak tega, pemburu itu kemudian membuang sang putri ke dalam hutan, dalam kondisi bernyawa.

Putri Salju kemudian tinggal bersama tujuh kurcaci yang menolongnya, nyaris terbunuh oleh apel beracun, tapi akhirnya ia hidup kembali saat tubuhnya berada di peti kaca. Tak hanya selamat, ia juga menemukan cinta sejatinya. Seorang pangeran.

Oleh Walt Disney, fabel asal Jerman, yang berasal dari Abad ke-19 itu, diubah menjadi film animasi musikal pada 1937.

Snow White and the Seven Dwarfs masuk dalam daftar 10 film paling terkenal sepanjang masa.

Ternyata, sang animator asal Amerika Serikat itu mengedit beberapa bagian dalam dongeng aslinya yang dipublikasikan Brothers Grimm asal Jerman, Sneewittchen -- yang lebih suram dan mengerikan dari versi Disney.

Jacob dan Wilhelm Grimm tak pernah berniat memunculkan dongeng seperti Putri Salju, Cinderella, Rapunzel, atau yang lainnya.

Grimm bersaudara adalah akademikus, peneliti, sekaligus penulis yang mengumpulkan cerita-cerita rakyat yang merupakan bagian dari tradisi lisan yang kaya, yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Mereka menerbitkan koleksinya pada 1812, sebagai kisah-kisah soal rumah tangga.

Beda dengan saat ini, dongeng-dongeng tersebut tidak ditujukan untuk anak kecil. Kata demi kata yang tertulis di sana memuat hal-hal yang hanya boleh dikonsumsi orang dewasa: kekerasan, incest, seks, dan hal-hal kejam.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Penggalan Kisah Mengerikan

Bagian ini tentu saja tak ditulis dalam dongeng ala Disney. Misalnya, Cinderella dalam versi aslinya dikisahkan, dua kakak tirinya rela memotong jari-jari kakinya agar muat di sepatu kaca.

Sementara dalam "Little Snow-White" -- judul asli Putri Salju (Snow White), sang ratu jahat meminta seorang pemburu untuk membawa anak tirinya ke hutan untuk dibunuh.

Putri Salju digambarkan masih berusia tujuh tahun, bukan 14 tahun versi Disney. Apa pun, usia dalam dua versi tersebut terlalu dini untuk menikah.

Dalam versi Grimm, sang ratu meminta pemburu membawa organ dalam Putri Salju sebagai bukti bahwa ia tak lagi bernyawa.

"Bunuh dia, dan buktikan bahwa ia telah mati. Bawakan padaku paru-paru dan hatinya," kata sang ratu.

Pemburu yang tak tega akhirnya membunuh seekor babi hutan, membawa paru-paru dan hati hewan itu pada sang ratu jahat yang kemudian memakannya.

"Juru masak lalu merebusnya dengan garam, lalu perempuan jahat itu memakannya. Ia mengira telah melahap paru-paru dan hati Putri Salju," demikian penggalan kisah versi Grimm.

Belakangan, ketika tahu Putri Salju masih hidup, ratu mencoba membunuh anak tirinya tiga kali.

Pertama dengan korset yang sangat ketat, yang mencekik jalur napas Putri Salju dan membuatnya pingsan.

Cara kedua dengan sisir beracun. Para kurcaci berhasil menyelamatkan sang putri dua kali. Terakhir, ratu jahat menipunya dengan apel beracun--sama seperti yang kita lihat di film Disney.

Pingsan hingga dikira mati, tubuh Putri Salju ditempatkan di peti kaca. Suatu ketika, seorang pangeran terpesona dengan kecantikannya. Ia ingin membawa gadis itu ke kerajaannya. 

Saat membawa peti jenazah keluar rumah, salah satu kurcaci tersandung. Kotak kaca itu pun terguncang hebat, hingga membuat apel yang menyumbat tenggorokan Putri Salju terlepas. Gadis itu hidup kembali, tanpa ciuman dari Sang Pangeran.

Dalam film, juga dalam cerita rakyat, Putri Salju dan Pangeran jatuh cinta dan menikah-- meski disebutkan dalam kisah asli bahwa usia Snow White baru tujuh tahun.

Dalam film Snow White and the Seven Dwarfs, tujuh kurcaci kemudian mengejar ratu jahat untuk balas dendam. Sang ratu lari ke hutan, ia pun jatuh ke jurang lalu tewas. 

Sementara, versi Grimm menyebut, sang ratu menghadiri pernikahan Putri Salju. Di sana-lah ia kemudian dijatuhi hukuman menari sampai mati. 

"Mereka menaruh sepasang sepatu besi ke dalam bara api, mengangkatnya dengan jepitan besi ke hadapan perempuan itu. Kemudian kakinya dipaksa masuk ke sepatu yang membara itu dan menari hingga jatuh dan mati." 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.