Sukses

Terkuak, Ini Asal-usul Dua Satelit Alami Planet Mars

Mars mempunyai dua satelit alami, bernama Phobos dan Deimos. Berikut penjelasan ilmuwan mengenai proses terbentuknya.

Liputan6.com, New York - Asal-usul Phobos dan Deimos, dua satelit alami yang mengorbit Mars, telah diperdebatkan oleh para ilmuwan selama beberapa dekade.

Meski banyak yang mengatakan bahwa keduanya adalah asteroid yang ditangkap secara utuh oleh gravitasi Bumi sejak lama, namun penelitian baru ini mengungkap fakta lain.

Menurut astrofisikawan dari Southwest Research Institute, Dr. Robin Canup, dampak dari tabrakan antara Mars dan objek seukuran planet mengakibatkan lahirnya Phobos dan Deimos.

"Tabrakan ini sebanding dengan kejadian yang membentuk Bulan, ketika sebuah benda berukuran Mars menabrak Bumi 4,5 miliar tahun lalu," ujar Canup yang memimpin penelitian tersebut, seperti dikutip dari The Independent, Kamis (19/4/2018).

Bila dibandingkan dengan Bulan, Phobos dan Deimos ukurannya sangat kecil, yaitu 120,7 km dan 22,53 km. Para ilmuwan memanfaatkan ukuran mereka untuk memahami jenis objek yang menabrak Mars.

"Kami menemukan bahwa benda ini berukuran sama dengan asteroid Vesta dan Ceres," ungkap Canup.

Ketika benda itu -- yang berukuran antara 300 dan 600 mil -- menabrak sisi Mars, maka akan menghasilkan lempengan yang mengitari puingnya dan mulai mengorbit badan planet.

Bagian luar dari lempengan tersebut kemudian terakumulasi membentuk Phobos dan Deimos, sementara puing-puing yang posisinya lebih dekat dengan planet akan berputar ke arah dalam dan berasimilasi ke dalam planet.

Awal mula, Phobos dan Deimos dikira sebagai asteroid. Keduanya ditemukan pada 1877 oleh Asaph Hall.

Penamaan Phobos dan Deimos disesuaikan dengan karakter Phobos (kepanikan atau ketakutan) dan Deimos (teror), yang menurut mitologi Yunani keduanya menemani ayah mereka Ares, Dewa Perang, selama peperangan berlangsung.

Ares diketahui sebagai Mars dalam peradaban Romawi Kuno.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Misi Pendaratan di Phobos dan Deimos

Kecanggihan komputer yang digunakan para ilmuwan untuk mensimulasikan pembentukan Phobos dan Deimos, memungkinkan mereka untuk menyimpulkan bentuk alami benda angkasa tersebut.

"Model ini juga memprediksi bahwa material Phobos dan Deimos berasal dari Mars, sehingga komposisi mereka seharusnya mirip dengan Mars untuk sebagian besar elemen," papar Canup.

Penelitian ini akan bermanfaat untuk ekspedisi angkasa luar berikutnya guna menyelidiki Mars dan kedua satelit alaminya, seperti misi Japan Aerospace Exploration Agency Mars Moons Exploration (MMX).

Pesawat ruang angkasa tersebut akan diluncurkan pada 2024, lalu mendarat di Phobos dan Deimos, dan mengumpulkan sampel sebelum kembali ke Bumi lima tahun kemudian.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.