Sukses

Geger Penyakit Bakteri Pemakan Daging Asal Afrika Merebak di Australia

Penyakit bakteri pemakan daging diyakini menyebar di Australia melalui nyamuk, atau melalui faeces possum yang telah dihinggapi nyamuk.

Liputan6.com, Melbourne - Bakteri pemakan daging yang biasa terjadi di Afrika menyebar dengan cepat di Australia. Dokter di Negeri Kanguru itu tak mengerti bagaimana hal itu bisa terjadi dan bagaimana bisa menghentikannya.

Kebingungan para dokter terlihat dalam sebuah laporan yang mengejutkan dalam Medical Journal Of Australia pada hari Senin yang menyatakan perlunya "tanggapan ilmiah yang mendesak" terhadap penyakit infeksi yang dikenal dengan banyak nama tetapi umumnya dikenal di Australia dengan ulkus Bainsdale. 

Namun, karena juga terjadi epidemi di beberapa bagian Queensland utara, dokter memberi nama ulkus Daintree. Daintree adalah salah satu nama kawasan di negara bagian itu.

Penyakit bakteri pemakan daging yang juga sering disebut sebagai ulkus Buruli atau tukak Buruli, adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh Mycobacterium ulcerans

Dikutip dari News.com.au, pada Senin (16/4/2018), laporan itu termasuk gambar grafis dari ulkus yang menggerogoti daging bocah laki-laki berusia 11 tahun dari Semenanjung Mornington, wilayah Victoria. Di negara bagian itu, terjadi infeksi yang dikonfirmasi naik 400 persen dalam empat tahun terakhir.

Bakteri yang menyebabkan ulkus atau luka bernanah di kulit yang sulit sembuh, menempel pada inangnya dan menyebabkan "lesi destruktif yang parah pada kulit dan jaringan lunak, yang mengakibatkan morbiditas yang signifikan", kata laporan itu.

"Semua kelompok usia, termasuk anak-anak kecil bisa terkena penyakit itu, dan dampak emosional dan psikologis pada pasien dan perawat mereka adalah substansial."

Dokter spesialis penyakit menular, Daniel O’Brien, mengatakan kepada Fairfax bahwa Victoria berada di tengah-tengah "epidemi yang meledak".

"Ini adalah ledakan yang cukup menakutkan dalam jumlah besar," kata Dr O'Brien, yang juga seorang profesor dari University of Melbourne.

"Waktu untuk menunggu sudah hilang. Kita perlu mengambil tindakan."

Penyakit akibat bakteri pemakan daging ini diyakini menyebar melalui nyamuk, atau melalui faeces possum yang telah dihinggapi oleh nyamuk.

Awalnya, penyakit akibat bakteri pemakan daging itu tampak seperti gigitan nyamuk normal tetapi luka dalam segera berkembang dan daging mulai dimakan.

Dalam beberapa kasus yang parah, dapat menyebabkan tindakan amputasi salah satu anggota badan.

Sebelumnya dilaporkan epidemi [bakteri pemakan daging](2597356 ") itu menyebar ke pinggiran kota Melbourne termasuk Bentleigh, Hampton dan Cheltenham.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ada 2.000 Kasus Tiap Tahun

Laporan pada Senin ini mengungkapkan sekitar 2.000 kasus dilaporkan setiap tahun dan bahwa "sebagian besar kasus dilaporkan dari daerah beriklim sedang, seperti di Victoria".

Menurut laporan itu, "masyarakat menghadapi epidemi yang memburuk, dengan kasus-kasus yang semakin cepat jumlahnya menyebar ke daerah lain".

Laporan ini menyatakan enam pertanyaan mendesak yang perlu dijawab. Para penulis laporan mengatakan belum menemukan apa penyebab dari penyakit pemakan bakteri dan bagaimana itu ditularkan kepada manusia. Lalu, apa peran possum dan mengapa penyakit ini meningkat di Victoria.

"Sebagai sebuah komunitas, kami menghadapi epidemi penyakit parah yang memburuk tanpa mengetahui bagaimana mencegahnya," laporan itu menyimpulkan.

"Oleh karena itu, kami memerlukan tanggapan segera berdasarkan pengetahuan ilmiah yang kuat yang diperoleh melalui pemeriksaan menyeluruh dan mendalam tentang lingkungan, fauna lokal, perilaku dan karakteristik manusia, dan interaksi di antara mereka.

"Hanya ketika kita dipersenjatai dengan pengetahuan kritis ini, kita dapat berharap untuk menghentikan dampak yang merusak dari penyakit ini melalui rancangan dan implementasi intervensi kesehatan masyarakat yang efektif."

"Saatnya bertindak sekarang, dan kami menganjurkan pemerintah lokal, regional dan nasional untuk segera berkomitmen untuk mendanai penelitian yang diperlukan untuk menghentikan ulkus Buruli," tulis laporan tentang penyakit pemakan bakteri tersebut. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini