Utusan Khusus PBB Puji Inovasi Swasembada Pangan di Sumsel

Liputan6.com, Palembang - Utusan khusus Dewan HAM PBB untuk Hak atas Pangan, Hilal Ever, berkunjung ke Sumatera Selatan pada pekan ini, untuk melihat keberhasilan Pemerintah Daerah setempat dalam mengelola pertanian.

Di sana, 70 persen lahan pertanian didominasi oleh lahan sub-optimal berupa rawa lebak (swamp) dan lahan pasang surut (tidal land).

Elver memuji inovasi, teknologi serta kemitraan Pemda Sumsel dengan swasta di sana, yang telah terbukti meningkatkan produktivitas sawah pertanian di lahan sub-optimal.

Sebelum penerapan kebijakan pertanian tersebut, panen hanya terjadi antara satu hingga tiga sekali panen menjadi dua hingga tiga kali panen dalam setahun.

Kunjungannya selama dua hari di Sumsel diawali dengan diskusi bersama perwakilan dari berbagai dinas terkait, untuk memberikan gambaran mengenai berbagai program prioritas, inovasi, capaian dan tantangan yang dihadapi.

Pertemuan dipimpin oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumsel, yang juga dihadiri oleh Kepala Badan Ketahanan Pangan Nasional.

Selain apresiasi terhadap optimalisasi lahan sub-optimal, SR on Food menyambut positif berbagai program pertanian yang dicanangkan oleh jajaran Pemda Sumsel.

Hal itu dimaksudkan untuk menjaga ketersediaan lahan pertanian pangan, seperti salah satunya berupa program pemberian sertifikat tanah kepada transmigran, menjadi lahan tanaman pekarangan (tanaman pangan) dan lahan usaha.

Reporter: Farah Fuadona

Sumber: Merdeka.com

Sumber video pilihan berikut:

Hampir semua pemuda desa Lamteuba, Aceh Besar pernah menjadi petani ganja. Sejak Muslahuddin menyulap lahan ganja menjadi lahan tanaman produktif, kini pemuda Lamteuba telah beralih menjadi petani lahan produktif.