Sukses

Menristekdikti Bertemu 80 Mahasiswa RI di Beijing

Ini kata Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Prof. H. Mohamad Nasir saat menemui 80 mahasiswa dari Indonesia di Beijing, China.

Liputan6.com, Beiijing - Bertempat di Ruang Serbaguna KBRI Beijing, China Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Prof. H. Mohamad Nasir melakukan pertemuan dengan mahasiswa Indonesia yang tengah menempuh pendidikan di Beijing.

Acara yang dihadiri sekitar 80 mahasiswa ini dibuka oleh Listyowati, selaku Kuasa Usaha Ad-Interim KBRI Beijing. Menristekdikti kemudian menekankan bagaimana pendidikan tinggi di Indonesia patut mencontoh negara China.

"Kita ingin maju harus membuka diri. Jadi kita Open Mind, Open Heart, dan Open Willing. Jangan sampai kita mau maju tapi menutup diri," tutur Menristekdikti yang tengah melakukan kunjungan kerja ke Beijing pada 12-15 April 2018.

Mohamad Nasir kemudian menyampaikan bahwa dirinya tengah fokus pada riset reaktor nuklir dan pengembangan kereta cepat, dalam menjalin hubungan kerja sama dengan China.

Sebelumnya, Menristekdikti juga menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Iptek China Wang Zhigang dan mengunjungi Tsinghua University setelah menghadiri Forum China ASEAN Innovation Year 2018.

"Untuk mahasiwa yang menempuh pendidikan di China sangat bagus sekali, sangat tepat karena di Negara yang maju dan berkembang ini kalian akan cepat membawa perubahan," ujar Nasir sebelum menuju Chengdu, untuk mengunjungi Laboratorium Litbang Kereta Cepat di Xinan Jiaotong University.

 

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Siswi SMA Indonesia Sabet Juara 1 Kompetisi Start-up di China

Sebelumnya empat siswi dari SMA Pembangunan Jaya berhasil menyabet Juara 1 dalam ajang JA Asia Pacific 2018 di Beijing, China. Keempat siswi yang tergabung dalam kelompok Entrepezo tersebut, yakni Balqis Sabita, Alyssa Rajasa, Zahta Zhafira, dan Arini Azhalia, berhasil mengalahkan perwakilan dari 12 negara lain dalam kompetisi bisnis start-up itu.

Selain Entrepezo, kelompok SMANCIS SC 2 yang berasal dari SMA 1 Cisarua juga maju ke ajang itu. Dalam kompetisi tersebut mereka mendapatkan penghargaan Belt and Road Award, yang merupakan penghargaan pertama dalam kompetisi itu. 

Siswi-siswi yang berkompetisi dalam ajang tersebut sebelumnya telah mendapatkan bimbingan bisnis secara intensif melalui program Perusahaan Siswa atau biasa disebut JA Student Company Program. 

Pada ajang tersebut, kedua tim yang mewakili Indonesia menampilkan produk yang dihasilkan perusahaan mereka di Pacific Century Place Beijing, China, pada Sabtu, 31 Maret 2018.

Entrepezo sendiri mempresentasikan sebuah kayu yang didesain menjadi sebuah flash drive (FD). Tidak sekadar flash drive biasa, ketika digunakan produk itu bisa mengeluarkan wewangian rempah kekayaan Indonesia.

Mereka juga memproduksi pewangi mobil dengan aroma khas Indonesia dengan bahan dari serbuk kayu. Hingga saat ini, sudah terjual 5.000 produk di dalam maupun luar negeri. Bahkan produk tersebut juga sudah bekerja sama dengan Wonderful Indonesia. 

Sementara itu, SMANCIS SC 2 mempresentasikan produk berupa pupuk organik cair dari sampah organik yang difermentasi selama sebulan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.