Sukses

Wanita Diminta Berpakaian Tertutup Saat Festival Terseksi di Dunia, Kenapa?

Pemerintah Thailand mengimbau wanita untuk berpakaian tertutup, selama penyelenggaraan salah satu festival terseksi di dunia, Songkran.

Liputan6.com, Bangkok - Seorang pejabat pemerintah Thailand mengimbau wanita selalu berpakaian tertutup, saat menghadiri salah satu perayaan paling seksi di dunia, Festival Songkran, yang berlangsung pada akhir pekan ini.

Hal itu dimaksudkan agar tidak terjadi pelecehan seksual yang menimpa kaum Hawa.

Namun, seperti dikutip dari The Straits Times pada Jumat (13/4/2018), imbauan itu diserang habis-habisan oleh warganet Thailand, dengan menyertakan hashtag (tagar) #DontTellMeHowToDress.

Sebagaimana diketahui, perang air merupakan puncak acara yang paling dinanti oleh pengunjung di Festival Songkran, yang mulai digelar Jumat ini.

Dalam gelaran yang disebut sebagai salah satu festival paling seksi di dunia itu, pengunjung pria dan wanita rata-rata mengenakan pakaian minim.

Alasan utamanya adalah karena mereka berbasah-basahan, sehingga tidak cocok jika mengenakan pakaian tertutup.

Di sisi lain, menurut Women and Men Progressive Movement Foundation, sekitar 59 persen dari 1.650 responden wanita di Thailand mengaku telah dilecehkan secara seksual, selama penyelenggaran Festival Songkran.

 

Simak video pilihan berikut: 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hak-Hak Wanita Masih Terkungkung Norma Konservatif

Sementara itu, Cindy Bishop, seorang model sekaligus selebritas kenamaan Thailand adalah sosok yang pertama kali mencantumkan tagar #DontTellMeHowToDress di jagat media sosial.

Tujuan pencantuman tagar tersebut adalah untuk menuntut tanggung jawab bagaimana pria berperilaku, bukan cara wanita berpakaian.

Video buatannya tentang topik tersebut telah dilihat hampir 500.000 kali di Facebook dan Instagram. Bahkan tagar #DontTellMeHowToDress menyita perhatian lebih besar dibandingkan tagar #MeToo.

"Mungkin alasan mengapa ini lebih cepat adalah karena mereka tidak bisa menyuarakan kegelisahan secara langsung, atau menuduh siapa pun yang melecehkannya," kata Bishop.

"Masyarakat kita cukup konservatif, aku tidak tahu apakah kita sudah siap untuk meneriakkan hak-hak wanita dengan lancang," lanjutnya.

Menurut pemerintah setempat, sebanyak 547.000 orang wisatawan asing akan terbang ke Thailand untuk menghadiri festival tersebut.

Dari kunjungan wisata itu, Negeri Gajah Putih diperkirakan akan mendapat pemasukan hingga 26,3 miliar baht, atau sekitar Rp 11,6 triliun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.