Sukses

Sedang Libur Akhir Pekan, Pria di Australia Lihat Buaya Makan Buaya

Tak disangka-sangka, saat tengah memancing Bill dan anaknya melihat ada seekor buaya besar memangsa sesama.

Liputan6.com, Darwin - Seorang pria paruh baya di Darwin, Australia menyaksikan insiden tak terduga saat dirinya sedang memancing ikan. Saat sedang menunggu kail termakan oleh ikan, ia melihat ada seekor buaya berukuran 4,8 meter memangsa sesama.

Dikutip dari laman Mirror.co.uk, Selasa (10/4/2018), buaya air asin itu kedapatan memangsa reptil yang jauh lebih kecil.

Kejadian ini disaksikan oleh Bill Yan (49), yang sehari-hari bekerja di lembaga permasyarakatan setempat. Menurut Bill Yan, ia dapat mendengar suara retakan tulang, saat si makhluk besar memangsa buaya kecil.

Tak tinggal diam, ayah dua anak itu langsung mengeluarkan ponselnya untuk mengabadikan momen mengerikan yang terjadi di Sungai Daly, Darwin, Australia pada 1 April lalu.

Bill yang sengaja berkunjung ke Darwin bersama salah satu anaknya pada akhir pekan mengatakan: "Kami berlayar ke sungai dan melihat ada benda putih besar mengambang dengan banyak burung disekirarnya."

"Kami pikir itu ikan, tetapi semakin dekat kami menyadari jika benda itu adalah buaya," ujar Bill.

Tak disangka-sangka, saat tengah memancing Bill dan anaknya melihat bahwa buaya besar itu mendekati buaya lain yang lebih kecil dan memangsanya.

"Ia baru saja membunuh seekor buaya yang jauh lebih kecil darinya. Setelah itu ia langsung merobek kaki dan ekor buaya kecil itu," ujar Bill.

"Ini adalah pengalaman pertama saya melihat buaya makan buaya. Saya dan anak saya bisa duduk terdiam selama 10 hingga 12 menit mengawasi kejadian tersebut.

Buaya air asin adalah salah satu jenis reptil terbesar yang hidup di muka bumi. Mereka bisa tumbuh hingga 5,7 meter.

"Kapal yang aku tumpangi hanya berukuran 4,8 meter. Berarti buaya air asin berukuran besar bisa lebih panjang dari kapal yang aku tumpangi," ujar Bill.

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Buaya Jadi Kado Natal untuk Dipelihara

Bagi yang sedang bingung mencari kado Natal untuk rekan, kerabat dan sanak saudara, mungkin benda ini--atau tepatnya makhluk berikut--bisa menjadi salah satu opsi buah tangan.

Sebuah peternakan buaya di kawasan Teritori Utara, Australia, menyisihkan sekitar 100 ekor bayi buaya air asin dan dan buaya air tawar untuk dijual sebagai hewan peliharaan untuk hadiah Natal. Demikian seperti dikutip dari Australiaplus.

"Sebenarnya saya melihatnya di Facebook, diskon 50 persen untuk seekor buaya. Saya menilai, 'Wow, ini keren sekali," kata Shaz Murphy, seorang pelanggan dari Darwin, Australia.

"Ini hadiah Natal untuk keluarga. Kita semua akan memiliki bayi buaya tersebut," tambahnya.

Giovanna Webb, sang pemilik peternakan buaya yang bernama Taman Crocodylus di Darwin itu, mengatakan bahwa dirinya terkejut dengan melonjaknya permintaan hewan reptil tersebut menjelang dan sepanjang hari Natal.

"Orang tergila-gila, mereka semua ingin punya bayi buaya," katanya.

Pelanggan perlu mendapatkan izin dalam waktu seminggu untuk membeli dan hanya bisa memelihara buaya itu sampai mereka mencapai panjang 60 sentimeter, yang akan memakan waktu sekitar satu tahun.

Hewan peliharaan keluarga itu kemudian harus dikembalikan ke peternakan buaya.

Namun, aturan itu tidak berlaku jika si pemiliki tinggal di luar daerah perkotaan Teritori Utara.

Webb mengatakan bahwa memelihara buaya sesungguhnya cukup mudah dan praktis. Yang dibutuhkan hanya sebuah kolam besar.

"Saya punya beberapa teman yang memiliki kolam renang besar. Namun sejak mereka memelihara reptil-reptil tersebut, kolam itu menjadi rumah bagi buaya peliharaan tersebut," kata Giovanna Webb.

"Ketika kita mengadakan pesta makan malam, tuan rumah kerap menggelar mata acara berupa memberi makan buaya, melemparkan beberapa potong daging ke dalamnya," tambahnya.

Dan, lanjut Webb, kegiatan itu merupakan bagian dari tradisi Natal di Teritori Utara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.