Sukses

Kisah Tragis Masha, Beruang Cokelat yang Hidup di Balik Jeruji Besi

Dikelilingi oleh beton, seekor beruang cokelat Suriah bernama Masha hanya melihat dunia luar melalui pagar besi di atas kepalanya di belakang sebuah restoran di Armenia.

Liputan6.com, Yerevan - Dikelilingi oleh beton, seekor beruang cokelat Suriah bernama Masha hanya melihat dunia luar melalui pagar besi di atas kepalanya.

Hewan berusia sembilan tahun itu dipenjara di sel kecil di belakang sebuah restoran di Armenia. Ia bertahan hidup hanya dengan memakan sisa-sisa makanan yang dibuang pemiliknya.

Nasib malang si beruang pun berakhir. Sejumlah orang menyelamatkannya.

Tak biasa mendapat perhatian, beruang cokelat tersebut dibius terlebih dahulu oleh dokter sebelum ia ditempatkan di tandu khusus. Itu adalah kali pertama Masha mendapat perhatian dan perawatan.

Dikutip dari Daily Mail, Senin (9/4/2018), dibutuhkan beberapa orang di setiap sisi tandu untuk menggotong Masha ke dalam van. Ia lalu dibawa ke pusat penyelamatan yang dikhususkan untuk beruang terlantar.

Di sana, ia akan dikarantina dan dipantau oleh dokter hewan, sebelum akhirnya dipindahkan ke suaka margasatwa.

 

Saksikan video beruang madu langka berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Teriakan Masha

Sebelum diselamatkan, Masha yang tinggal di ruangan berukuran 3 x 7 meter itu sering terdengar berteriak. Suaranya bisa didengar oleh pengunjung restoran.

Namun, tidak ada satu pun yang menjawab panggilan Masha. Bahkan, sekedar melihat apa yang ada di dalam ruangan milik penjara itu pun tak ada.

Masha adalah satu dari setidaknya 60 beruang yang dikurung dalam kondisi mengenaskan selama beberapa dekade.

Penyelamatan Masha berawal setelah sebuah organisasi kesejahteraan hewan mengontak kelompok asal Inggris, International Animal Rescue (IAR), ke Armenia untuk menyelamatkan beruang tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Bertemu Kembali dengan Ibunya

Badan amal yang berbasis di Sussex itu sejauh ini telah membebaskan 30 beruang, termasuk dari sebuah rumah yang membuat beruang itu sebagai pajangan.

"Kami telah disadarkan bahwa semua beruang ini dikurung di Armenia tanpa alasan sama sekali," ujar juru bicara IAR, Liz Key.

"Mereka disembunyikan dalam kondisi yang sangat, sangat mengerikan tanpa ruang untuk bergerak dan hanya ada sampah makanan untuk dimakan. Beberapa yang kami selamatkan memiliki rantai di leher mereka," imbuh Key.

Ibu Masha diselamatkan dalam operasi yang sama dan mereka akan dipersatukan kembali di suaka margasatwa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.