Sukses

3 Orang Tewas Setelah Sebuah Mobil Menabrak Kerumunan di Jerman, Teror?

Sebuah mobil milik sebuah perusahaan jasa pengiriman menabrak kerumunan di Kota Muenster, Jerman, Sabtu petang 7 April 2018.

Liputan6.com, Muenster - Sebuah mobil milik sebuah perusahaan jasa pengiriman menabrak kerumunan di Kota Muenster, Jerman, Sabtu petang 7 April 2018 waktu setempat. Akibatnya, tiga orang tewas dan 20 lainnya luka-luka. Sebagian dari mereka yang cedera dalam kondisi kritis.

Menurut pihak kepolisian, pelaku kemudian bunuh diri dengan menembak dirinya. Ia tak sempat dimintai keterangan.

Sejauh ini, aparat masih menangani insiden tersebut sebagai kasus serangan yang disengaja. Juru bicara Kepolisian Muenster, Andreas Boden mengatakan, motif dan identitas pelaku belum diketahui.

Seperti dikutip dari CNN, Sabtu (8/4/2018), insiden terjadi di area kota tua, dekat patung Kiepenkerl, yang ramai dikunjungi warga dan wisatawan saat akhir pekan.

Kendaraan yang dikemudikan pelaku menabrak teras atau bagian terbuka sebuah restoran sekitar pukul 15.30, demikian diungkapkan juru bicara kepolisian lainnya, Vanessa Arit.

Sejumlah foto yang beredar di media sosial menunjukkan situasi pasca-kejadian, di mana kursi-kursi dan meja restoran dalam kondisi berantakan.

Arit menambahkan, pascakejadian, area kota tua ditutup dan polisi meminta warga menjauhi pusat kota.

Seperti dikutip dari BBC, juru bicara Pemerintah Federal mengatakan, para pemimpin di Berlin menyampaikan duka cita dan simpati pada para korban dan keluarga mereka.

 

Saksikan video menarik berikut ini: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Setahun Pasca-Teror di Swedia

Apa yang terjadi di Muenster terjadi tepat setahun setelah kejadian serupa di Stockholm, Swedia.

Kala itu, 7 April 2017, sebuah truk bir curian menabrak para pejalan kaki di area Drottninggatan, Stockholm.

Empat korban tewas seketika di lokasi kejadian. Korban jiwa kelima, seorang perempuan berusia sekitar 60 tahun, meninggal dunia usai menjalani perawatan atas cedera serius yang ia alami.

"Korban meninggal dunia pada 28 April 2017," demikian pernyataan dari pihak Kepolisian Swedia, seperti dikutip dari CNN.

Pelakunya, pria 39 tahun asal Uzbekistan mengaku bersalah telah melakukan kejahatan terorisme, demikian menurut pengacaranya.

Sementara itu, pada Desember 2016, sebuah lori ditabrakkan ke kerumunan pasar Natal di Berlin. Sebanyak 12 orang tewas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.