Sukses

Studi: Puasa Facebook Bisa Kurangi Stres

Untuk menguji tingkat stress, para partisipan memberikan sampel air liur mereka di awal dan akhir studi untuk mengukur perubahan tingkat kortisol mereka.

Jakarta Sejumlah ilmuwan dari University of Queensland melakukan penelitian tentang pengaruh Facebook terhadap terhadap kondisi kejiwaan. Eksperimen yang mengikutsertakan 138 pengguna Facebook yang aktif itu, dibagi dalam dua kelompok.

Kelompok pertama diminta untuk menghentikan aktivitas mereka di Facebook, sementara kelompok kedua diminta untuk tetap menggunakan Facebook seperti biasa selama lima hari. Untuk menguji tingkat stres, para partisipan memberikan sampel air liur mereka di awal dan akhir studi untuk mengukur perubahan tingkat kortisol mereka.

"Meninggalkan Facebook hanya selama hari bisa mengurangi tingkat hormon stres kortisol," ujar dosen senior di University of Queensland, Dr. Eric Vanman, seperti dikutip dari Deutsche Welle, Minggu (8/4/2018). 

Akan tetapi, meski menunjukkan kadar kortisol yang berkurang, penilaian pribadi partisipan yang puasa Facebook terhadap stres tidak berkurang. Menurut Dr. Eric Vanman, hal ini "mungkin karena mereka tidak sadar bahwa stress mereka telah berkurang."

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hasil Studi Lainnya

Penelitian ini juga menunjukkan, puasa Facebook hanya mampu mengurangi stres dalam jangka waktu yang tidak lama. Mereka yang terlalu lama meninggalkan media sosial juga berpotensi terserang depresi, karena merasa takut kehilangan kontak dengan teman.

Para peneliti mengatakan, orang lebih suka untuk istirahat sementara dari Facebook daripada menghapus akun mereka. "Facebook telah menjadi sarana sosial penting bagi jutaan pengguna dan memang memberikan banyak manfaat," dikatakan Dr. Eric Vanman. "Namun begitu, karena (Facebook) menyampaikan banyak  informasi sosial tentang banyak orang, ini juga bisa membebani."

Ditambahkan Dr. Vanman, "Orang cenderung berhenti sejenak karena mereka terlalu stres, lalu kembali menggunakan Facebook setiap kali mereka merasa tidak bahagia karena merasa hubungan terputus dengan teman mereka."

Hasil penelitian yang diterbitkan di Journal of Social Psychology ini juga menunjukkan bahwa mereka yang berpuasa Facebook telah menghabiskan lebih banyak waktu untuk bertemu teman-teman mereka secara langsung.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.