Sukses

Unik, Taksi di China Sediakan Jajanan untuk Dijual ke Penumpang

Penumpang di dalam taksi bisa membeli sejumlah barang seperti makanan dan alat kebutuhan lainnya. Sebab, taksi di kota ini disulap menjadi toserba (toko serba ada).

Liputan6.com, Shenzhen - Sebuah perusahaan di China telah mengubah sedikitnya 400 taksi menjadi lebih menarik. Jika banyak warga yang merasa bosan dengan situasi macet dan sebagainya, mereka bisa mengisi waktu dengan berbelanja sejumlah barang-barang.

Dikutip dari laman South China Morning Post, Sabtu (7/4/2018), salah satu lokasi yang telah menerapkan hal itu adalah Shenzhen di provinsi Guangdong.

Penumpang di dalam taksi bisa membeli sejumlah barang seperti makanan dan alat kebutuhan lainnya. Sebab, taksi di kota ini disulap menjadi toserba (toko serba ada).

"Ini adalah hal baru yang saya yakin dapat disambut baik oleh penumpang," ujar seorang pengguna taksi.

Bagi mereka yang tertarik untuk membeli makanan dapat membayarnya dengan uang tunai ataupun pembayaran lewat aplikasi WeChat.

Seorang pengemudi yang bekerja di taksi tersebut mengaku bahwa keuntungan yang mereka dapatkan bertambah. Pengemudi bisa memperoleh 15 persen dari keuntungan penjualan.

Cara semacam ini rupanya bisa jadi contoh baru bagi pelaku bisnis di China. Terlebih pelaku bisnis saat ini sudah dipermudah dengan kemajuan teknologi.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sopir Taksi Pasang Mesin Karaoke

Inovasi lain yang ditawarkan oleh seorang sopir taksi juga dilakukan di jalanan kota Selandia Baru.

Taksi yang dikendarai oleh warga Indonesia ini disulap sedemikian rupa agar para penumpang nyaman ketika berkendara. Ia pun punya reputasi yang cukup baik di negara tersebut.

Dikutip dari laman Stuff.co.nz, Riadi Subagya memasang karaoke di taksinya sejak Juni 2017. Sejak saat itu, pelanggannya mengalir bak air.

"Lagu favorit para penumpang adalah lagu Tom Jones berjudul 'Delilah'. Kebanyakan penumpang taksi saya menyanyikan lagu itu," ujar Riadi.

Sejak saat itu, ia kerap menerima panggilan taksi, entah itu ke bandara ataupun ke tempat lainnya di Wellington, Selandia Baru.

"Salah satu penumpang yang pernah menggunakan jasa saya adalah anggota parlemen. Saat itu saya bilang bahwa saya ada mesin karaoke," jelas Riadi.

"Seketika wanita itu langsung menyanyikan beberapa lagu sembari menuju bandara. Setibanya di bandara, ia minta nomor telepon saya jika lain hari ia ingin kembali menggunakan jasa saya," ucapnya.

Taksi ini dilengkapi dengan mikrofon karaoke yang dihubungkan ke mobil menggunakan adaptor yang ia produksi sendiri. Ada pula sebuah layar yang menunjukkan lirik pada bagian belakang tempat duduk sopir.

Mesin karaoke ini sendiri dibeli oleh Riadi di sebuah situs lelang. Mesin ini menyimpan dua ribu lagu yang diciptakan pada 1960 sampai pertengahan 2000-an.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.