Sukses

Penembakan Terjadi di Markas YouTube, Begini Respons Donald Trump

Sekretaris Pers Gedung Putih mengatakan, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mendapat informasi soal insiden penembakan di markas YouTube.

Liputan6.com, Washinton DC - Polisi bersenjata, lengkap dengan kendaraan SWAT, bersiaga di depan markas YouTube di San Bruno, California, pasca-insiden penembakan yang terjadi pada Selasa, 3 April 2018.

Polisi yang datang sekitar pukul 12.48 waktu setempat segera mengamankan para karyawan YouTube. Mereka dievakuasi keluar dari gedung, dengan posisi tangan terangkat ke atas.

Pelaku penembakan, yang diduga seorang perempuan, tewas akibat self inflicted atau luka tembak yang ditimbulkan sendiri. Sementara empat korban dilarikan ke rumah sakit dalam kondisi luka ringan hingga kritis.

Menanggapi peristiwa penembakan yang terjadi di siang bolong itu, Sekretaris Pers Gedung Putih mengatakan, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump telah mendapat informasi soal insiden itu.

"Kami sedang memonitor sitasi yang sedang terjadi," kata dia seperti dikutip dari CBS News, Rabu (4/4/2018).

Donald Trump belum memberi keterangan secara langsung. Namun, lewat akun Twitter pribadinya, @realDonaldTrump, ia mengucapkan simpati dan duka pada mereka yang menjadi korban dari peristiwa penembakan.

"Baru saja menerima informasi tentang penembakan di kantor pusat YouTube di San Bruno, California," kata dia. Selain menyampaikan simpati pada korban, sang miliarder juga memuji tindakan aparat dalam menangani situasi.

Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Bahan Peledak (The Bureau of Alcohol, Tobacco, Firearms and Explosives) serta FBI akan terlibat dalam penyelidikan kasus penembakan di markas YouTube.

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kepanikan di Markas YouTube

Sejumlah karyawan dan petinggi Youtube menceritakan detik-detik kepanikan yang terjadi saat penembakan.

Vadim Lavrusik, salah satunya, menceritakan bagaimana ia dan para karyawan lain membarikade diri di dalam sebuah ruangan sebelum mereka dievakuasi.

"Penembak sedang beraksi di kantor pusat YouTube. Mendengar suara tembakan dan orang-orang berlarian dari mejaku. Kini, aku membarikade diri bersama karyawan lain," kata dia dalam akun twitter @Lavrusik.

Manajer produksi YouTube, Todd Sherman bahkan mengira, gempa -- bukan penembakan -- yang sedang melanda tempatnya bekerja. 

"Kami sedang duduk di tengah rapat dan tiba-tiba mendengar derap kaki orang-orang yang berlari, hingga menggetarkan lantai. Yang pertama terlintas dalam pikiran adalah gempa," tulis dia dalam akun Twitter @Todd.

Sementara itu, dalam pernyataannya, Google, perusahaan induk YouTube, mengatakan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan pihak berwenang dan akan memberikan informasi resmi sesegera mungkin.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.