Sukses

Tak Hanya di Arab, Orang Rusia Ternyata Juga Beternak Unta

Siapa sangka ternyata di Siberia dan Pegunungan Ural orang-orang rutin menggelar balap unta dan bahkan menjadikan mamalia gurun berpunuk itu sebagai komoditas ekspor.

Liputan6.com, Siberia - Ternyata, di Siberia dan Pegunungan Ural orang-orang rutin menggelar balap unta dan bahkan menjadikan mamalia gurun berpunuk itu sebagai komoditas ekspor.

Namun, siapa pun yang ingin berbisnis di bidang ini butuh ladang yang luas, pemburu serigala, dan kenalan di antara penjaga perbatasan. Di luar itu, beternak unta di Rusia terbilang mudah. Seperti yang dikatakan para peternak, "Tak ada yang istimewa dengan beternak unta".

Unta biasanya hanya dikembangbiakkan dalam skala industri di beberapa tempat, salah satunya di Oblast Astrakhanskaya, tak jauh dari perbatasan Rusia-Kazakhstan. Sekitar 500 ekor unta hidup berdampingan di peternakan Zarya, bekas kolkhoz (pertanian kolektif) Soviet.

Pada masa Uni Soviet, unta dianggap sebagai hewan eksotis. Namun demikian, tak ada yang tahu secara pasti manfaat mamalia berpunuk ini. Namun, saat ini semuanya berbeda.

"Kegilaan dimulai enam tahun yang lalu ketika wali kota berpikir untuk menyelenggarakan balap unta. Tiba-tiba, 'eksotis' berubah menjadi obsesi. Orang-orang dari Finlandia, Swiss, dan Norwegia datang ke sini. Kami bahkan mengirim lima ekor unta untuk pembeli di Chelyabinsk, Ural," kata Khalida Yusupova, yang telah menjadi kepala Zarya sejak 1998.

"Jika Anda memiliki kawanan unta dalam jumlah kecil, biaya untuk merawat mereka jauh lebih murah daripada sapi ternak," tambah Yusupova.

Dikutip dari RBTH, Minggu (25/3/2018), seorang peternak Zarya yang telah membiakkan unta selama lebih dari 30 tahun, berbagi pengalamannya.

"Mereka hidup selama 20–30 tahun, yang berarti bahwa hewan itu akan bersama Anda selama setengah masa hidup Anda," kata peternak yang bernama Sugunduk itu.

Jika punuk seekor unta patah, ia akan disembelih untuk dimakan.

Secara umum, sumber pendapatan utama mereka berasal dari penjualan kawanan ternak. Satu untadihargai 420 hingga 750 dolar AS (sekitar 5,7 hingga 10,3 juta rupiah).

Sepanjang musim panas, hujan kemungkinan hanya turun sekali di Oblast Astrakhanskaya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Masalah dengan Penjaga Perbatasan

Unta bergerak bebas dalam radius 20 hingga 80 kilometer. Di negara-negara lain, peternak menggunakan helikopter untuk menggiring unta, tapi Zarya tidak memilikinya.

Seperti 30 tahun lalu, mereka masih menggunakan kuda.

"Perbatasan Kazakhstan tak jauh dari sini, tetapi unta-unta itu tak peduli, mereka tetap menyeberanginya," kata Yusupova sambil tersenyum.

"Saya selalu membayangkan perbatasan sebagai tanah yang dibajak, seperti yang ditampilkan di televisi. Namun, tidak seperti itu. Satu kali saya bahkan tak sadar telah menyeberangi perbatasan. Saya ditahan selama sehari dan didenda. Untunglah, unta saya dikembalikan," imbuh dia.

Kini, para petani menggunakan GLONASS (sistem navigasi global), dan mereka menanam microchip ke dalam tubuh hewan ternak mereka. Meski tidak murah, alat itu efisien.

Namun, beberapa hal tetap tak berubah. Serigala masih menjadi ancaman nyata bagi ternak unta di Rusia. Jadi, pemburu serigala harus bekerja di peternakan. Setiap pagi, serigala meninggalkan jejak kaki baru sehingga para pemburu harus melacak keberadaan mereka.

"Perburuan serigala adalah perpaduan sains dan kerja keras," kata Khalida.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.