Sukses

Curiga Main Serong dengan Suami, Ibu di India Bunuh Anak Kandung

Seorang ibu di India membunuh anak kandungnya sendiri yang berusia 16 tahun karena curiga sang anak punya hubungan khusus dengan ayahnya sendiri.

Liputan6.com, Mumbai - Seorang ibu di Mumbai, India diamankan oleh kepolisian setempat setelah terbukti melakukan tindakan kriminal. Ia terbukti bersalah setelah membunuh putri kandungnya.

Dikutip dari laman Hindustantimes.com, Sabtu (24/3/2018), motif pembunuhan yang dilakukan oleh sang ibu terhadap anak perempuannya didasari atas kecemburuan.

Ia membunuh gadis berusia 16 tahun itu karena curiga sang anak punya hubungan khusus dengan ayahnya sendiri.

Inspektur Kepolisian Khargar, India,  Dilip Kale mengatakan bahwa insiden tersebut terjadi pada 4 Maret 2018 lalu. Pelaku yang berusia 36 tahun mencekik sang anak menggunakan dupatta.

Dupatta adalah sebuah kain panjang yang biasanya dikenakan oleh perempuan di kawasan Asia Selatan, terutama India.

Tahu anaknya sudah meninggal, pelaku langsung menghubungi sang suami dan berkata jika anaknya dalam kondisi yang tidak baik.

Setibanya di rumah, pria itu malah kaget karena menemukan anak perempuannya sudah meninggal. Pada mulanya, polisi tak mencurigai segala hal yang terjadi.

Namun, polisi baru sadar jika ada yang tak beres dalam kejadian ini. Sebab, ditemukan tanda di bagian leher -- diduga dicekik.

"Karena kurangnya barang bukti, kami memutuskan untuk membawa jasad korban ke rumah sakit guna proses post-mortem," ujar Kale.

Setelah hasil post-mortem dari rumah sakit di India keluar, barulah diketahui bahwa gadis itu korban meninggal atas dugaan pembunuhan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ibu Cekik Anak hingga Tewas

Dalam kasus lain, seorang ibu di Thailand ditahan oleh kepolisian Thung Song Hong, akibat kasus pembunuhan yang ia lakukan terhadap anak kandungnya.

Dikutip dari laman AsiaOne, anak perempuan tersebut diketahui berusia 15 tahun dan mengalami autisme.

Deputi Inspektur Kantor Polisi Thung Song Hong, Letnan Ukrit Suthiraping mengatakan, motif utama pembunuhan tersebut karena sang ibu tak kuat dengan cobaan hidup yang ia alami, terutama permasalahan ekonomi yang ia hadapi.

Untuk itu, wanita tersebut mencekik anak perempuannya di kediamannya yang terletak di kota Bangkok. Pelaku yang diketahui bernama Yolawadee Suasermsiri, ditemukan oleh pihak berwajib tengah duduk sambil menangis tersedu-sedu.

Saat ditanya oleh polisi, ia mengaku telah mencekik anak perempuannya hingga tak sadarkan diri dan meninggal dunia.

Wanita berusia 52 tahun itu sempat bekerja sebagai pembantu, sebelum akhirnya dipecat oleh majikan. Setelah mencekik sang anak hingga tewas, ia juga mencoba melakukan praktik bunuh diri dengan meminum tiga botol alhokol ditambah dengan obat-obatan.

Hal itu ia lakukan dengan harapan dapat mengakhiri hidupnya sendiri. Namun, bukannya meninggal, ia malah muntah-muntah.

Yolawadee mengatakan, setelah sang suami meninggal tiga tahun lalu karena kanker paru-paru, hidupnya terasa berat karena harus mencari uang seorang diri.

Ditambah lagi, kondisi anaknya yang mengidap autis. Jika ingin berangkat kerja, ia pun kerap mengunci anak dari luar sehingga tak dapat berkeliaran.

Wanita itu pun mengaku, telah merencanakan pembunuhan anak sejak lama. Anaknya juga sempat disekolahkan, tapi berhenti karena mengalami gangguan mental.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • India ialah sebuah negara di Asia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia
    India ialah sebuah negara di Asia yang memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua di dunia

    India