Sukses

Gedung Putih Sajikan Makanan Khusus untuk Pangeran Arab Saudi, Apa Saja?

Dalam jamuan makan siang pihak Gedung Putih menyajikan menu khusus untuk sang calon raja Arab Saudi.

Liputan6.com, Washington D.C - Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump makan siang bersama di Ruang Kabinet, Gedung Putih, Amerika Serikat, Selasa, 20 Maret 2018.

Dikutip dari laman Arab News, dalam jamuan tersebut pihak Gedung Putih menyajikan menu khusus untuk sang calon raja Arab Saudi.

Sebagai makanan pembuka, Pangeran Muhammed mendapat hidangan berupa sup wortel dengan bunga jeruk disertai keju feta dan sejenis roti yang ditaburi kucai.

Masuk ke hidangan utama, pihak Gedung Putih menyajikan sajian sederhana berupa filet ikan halibut dengan kembang kol Swiss yang dipanggang dan disajikan dengan sumac hancur dengan siraman mentega mint.

Kedua pemimpin menutup hidangan makan siang itu dengan kue tart buah fig dan es krim wijen.

Gaya makanan sehat yang disajikan di Gedung Putih ternyata berbarengan dengan ajakan konsumsi makanan sehat bagi warga Saudi.

Menurut riset, warga Negara Petro Dollar itu disebut memiliki risiko tinggi obesitas. Kementerian Kesehatan Arab Saudi kini menyosialisakan gerakan diet.

Sosialisasi ini direspon warga Saudi. Keinginan menjadi vegetarian dan konsumsi makanan sehat meningkat.

Pendiri dan CEO Honest Leena Babsail mengatakan mulai mengenalkan produk makanan yang tak mengandung bahan kimia buatan. Babsail mengatakan konsumsi produk semacam itu merupakan tindakan yang berbahaya, terutama ketika datang ke anak-anak.

"Kesalahpahaman mengonsumsi makanan tak sehat mulai mengemuka pada masyarakat sejak 1980-an. Saya rasa kita perlu berpikir bahwa konsumsi 1.000 kalori makanan natural lebih baik ketimbang konsumsi 200 kalori jajanan yang mengandung lemak jenuh," kata Babsail.

Spesialis nutrisi dan obesitas Vivian Webe percaya konsumsi daging yang tinggi dapat menyebabkan kenaikan berat badan secara cepat.

"Kami merekomendasikan bahwa mereka yang memiliki kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi, menghindari daging merah dan putih dan makan lebih banyak sayuran," ucap Webe.

Sementara itu, manajer proyek di Jeddah Duaa Badr mengatakan dia berubah menjadi vegan setelah konsumsi junk food berlebih. Tetapi, kata dia, menjadi vegetarian di Arab Saudi tidak mudah dilakukan.

"Situasi ideal yaitu memasak di rumah, tapi itu tidak selalu bisa dicapai, karena saya tidak punya cukup waktu untuk itu," ucap Badr.

 

Reporter: Maulana Kautsar

Sumber: Dream.co.id

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini