Sukses

Tewasnya Jurnalis Investigasi Picu Krisis Politik di Slovakia

Puluhan ribu pengunjuk rasa kembali turun ke jalanan di sejumlah kota besar Slovakia, menyusul pembunuhan seorang wartawan dan kekasihnya pada dua pekan lalu.

Liputan6.com, Bratislava - Puluhan ribu pengunjuk rasa kembali turun ke jalanan di sejumlah kota besar Slovakia, menyusul pembunuhan seorang jurnalis dan kekasihnya pada dua pekan lalu. Banyak demonstran menyerukan dilakukannya pemilu baru dan mengarahkan kemarahan mereka terhadap pemerintah.

"Pemerintah harus turun. Jelas mereka semua bersatu, mereka hanya ingin mempertahankan kekuasaan mereka," kata pemrotes Miroslav Sputsova kepada khalayak di Bratislava, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (11/3/2018).

Pembunuhan Jan Kuciak dan kekasihnya, Martina Lusnirova, telah mengguncang Slovakia dan Eropa. Keprihatinan mengenai kebebasan dan keselamatan pers pun meningkat usai pembunuhan pada 25 Februari itu terjadi.

Kuciak sebelumnya melaporkan tentang kecurangan pajak di antara perusahaan dan politikus Slovakia, termasuk orang-orang yang berhubungan dengan partai pemerintah Slovakia "Smer".

Jasad Kuciak dan Kusnirova ditemukan dalam apartemen mereka di sebuah wilayah dekat ibu kota. Keduanya ditembak mati.

Pemrotes mengatakan, pembunuhan itu harus menjadi titik peralihan dalam politik Slovakia. Presiden Andrej Kiska telah menyerukan pemilu baru atau perombakan kabinet, tetapi Perdana Menteri Robert Fico menolaknya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Laporan Investigasi Mendiang Jurnalis Slovakia Diterbitkan

Sebuah situs web Slovakia menerbitkan laporan investigasi yang ditulis oleh Jan Kuciak. Laporan tersebut memang belum selesai dibuat, tapi ini merupakan bentuk apresiasi untuk sang jurnalis.

Ini adalah pertama kalinya seorang jurnalis dibunuh di Slovakia karena tulisannya.

Laporan Kuciak menggambarkan dugaan hubungan antara seorang tersangka anggota Ndrangheta, keluarga mafia Italia di Slovakia, dan dua pembantu senior Perdana Menteri Robert Fico.

Dua pejabat, yaitu Sekretaris Dewan Keamanan Viliam Jasan dan Penasihat Negara Bagian Maria Troskova, mengatakan bahwa mereka terkejut dengan pembunuhan tersebut, tapi membantah memiliki kaitan dengan kasus itu.

Akan tetapi, mereka menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatannya sampai penyelidikan selesai.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.