Sukses

Gedung Putih: Trump Akan Hadiri KTT Negara-Negara Amerika

KTT regional, yang dimulai tahun 1994, dipandang sebagai forum penting bagi Amerika untuk memengaruhi peristiwa-peristiwa di seluruh kawasan.

Liputan6.com, Washington D.C - Pejabat Gedung Putih mengatakan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan menghadiri KTT negara-negara Amerika di Peru pada April 2018.

Pejabat di Amerika dan Peru pada 9 Maret 2018 mengatakan kepada media di kedua negara bahwa Trump telah mengonfirmasi niatnya untuk menghadiri pertemuan puncak tersebut.

KTT regional, yang dimulai tahun 1994, dipandang sebagai forum penting bagi Amerika Serikat untuk memengaruhi peristiwa-peristiwa di seluruh kawasan, demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Minggu (11/3/2018).

Keputusan itu mengakhiri spekulasi bahwa ketegangan antara Amerika dan beberapa tetangganya di selatan bisa menyebabkan Trump tidak menghadiri puncak KTT itu.

Trump mengecam kebijakan negara-negara Amerika Latin terkait narkoba dan perdagangan. Ia juga telah menyatakan akan menindak imigrasi ilegal dari wilayah tersebut ke Amerika.

KTT negara-negara Amerika tahun ini akan diadakan di Lima, Peru, dari 13 hingga 14 April.

KTT itu dibayangi kontroversi seputar Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Pemimpin Peru telah berulang kali mengatakan Maduro tidak diundang menghadiri KTT itu karena pemerintahnya yang semakin otokratis, tapi Maduro baru-baru ini mengatakan bertekad untuk hadir.

KTT terakhir negara-negara Amerika berlangsung di Panama tahun 2015. Ketika itu Presiden Barack Obama bertemu dengan pemimpin Kuba Raul Castro untuk kali pertama.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Donald Trump Siap Bertemu Kim Jong-un

Selain menghadiri KTT Negara-Negara Amerika, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah setuju untuk berdialog dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un pada Mei 2018. Hal tersebut disampaikan oleh Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan, Chun Eui-yong, di Gedung Putih.

Chung mengatakan, Kim telah menawarkan untuk tidak melakukan uji coba nuklir dan rudal lagi.

"Saya menyampaikan kepada Presiden Trump bahwa pada pertemuan kami dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un, ia berkomitmen untuk melakukan denuklirisasi," ujar Chung dalam sebuah konferensi pers, seperti dikutip dari BBC.

"Kim berjanji bahwa Korea Utara akan menahan diri dari uji coba nuklir atau rudal lagi," ucap dia.

Pengumuman tersebut disampaikan setelah 10 delegasi Korea Selatan berkunjung ke Pyongyang untuk mengadakan pembicaraan dengan Kim Jong-un dan pejabat Korea Utara pada awal pekan ini.

"Presiden Trump menghargai hal tersebut dan mengatakan bahwa ia akan bertemu dengan Kim Jong-un pada bulan Mei untuk mencapai denuklirisasi permanen," ujar Chung.

Sebelumnya, AS mengatakan bahwa mereka hanya akan mengadakan perbincangan formal dengan Korea Utara jika Pyongyang siap untuk menghentikan perkembangan senjata nuklirnya.

Dalam sebuah pidato di Gridiron Club Dinner pada 3 Maret 2018 malam, Donald Trump mengatakan bahwa Korea Utara telah membahas soal kemungkinan dilakukannya dialog antarkedua negara.

"Mereka menelepon kami beberapa hari yang lalu dan berkata, 'Kami ingin berbicara'," ujar Donald Trump.

"Dan saya berkata, 'Begitu juga kami, tapi Anda harus melakukan denuklirisasi'. Jadi mari kita lihat apa yang terjadi," ucap dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.