Sukses

Gara-Gara Pita di Kepala, Bocah Arab Saudi Diserang Singa

Setelah berhasil diselamatkan dari cengraman singa, beruntung si bocah tak mengalami luka berarti.

Liputan6.com, Jeddah - Seorang bocah perempuan di Arab Saudi mengalami trauma mendalam setelah mengalami hal buruk dalam hidupnya. Kunjungan ke kebun binatang yang semula berjalan indah tersebut, berakhir mengerikan.

Dikutip dari laman Sky News, Jumat (9/3/2018), bocah perempuan itu rupanya diserang oleh seekor singa yang rencananya akan menampilkan atraksi dalam festival bertajuk "Jeddah Spring".

Mulanya, singa tersebut masih berada di dalam kandang. Tiba-tiba, singa itu menunjukkan tingkah tak biasa dan langsung memanjat pembatas dan menerkam bocah perempuan tersebut.

Sontak, pengunjung yang semula duduk manis langsung berhamburan. Bocah berbaju hitam yang hingga kini tak diketahui identitasnya ini sudah tak berdaya karena terpojok oleh binatang buas.

Untungnya, karena si singa adalah hewan atraksi maka pelatihnya sengaja memotong kuku singa secara rutin. Melihat kondisi demikian, si pawang langsung bergegas menyelamatkan bocah malang tersebut.

Setelah berhasil diselamatkan, beruntung si bocah tak mengalami luka berarti. Namun, menurut laporan media lokal, jiwa bocah itu benar-benar terguncang.

"Saya pikir singa itu menyerang korban karena tertarik dengan pita berbentuk kupu-kupu yang ada di rambut bocah," ujar Faisal Ossairy, pawang singa tersebut.

Demi meminimalisir adanya korban tambahan atau kejadian serupa, pihak polisi mengamankan sang pawang singa, Ossairy, dan pihak penyelenggara festival.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Wanita Muda Diserang Singa Hingga Tewas

Pada awal Maret lalu, seorang wanita diserang sampai mati oleh seekor singa betina di sebuah pondok pribadi di Afrika Selatan.

Para pengunjung lain yang melihat insiden tersebut kemudian berjuang untuk menyelamatkan nyawa wanita 22 tahun yang diterkam kucing liar besar di luar Cagar Alam Dinokeng di Hammanskraal pada Selasa 27 Februari 2018 sekitar pukul 11.00 waktu setempat.

Namun menurut petugas medis dari tim Netcare 911 Afrika Selatan, korban yang tak disebutkan namanya menderita luka parah akibat serangan tersebut dan meninggal dunia di tempat kejadian.

Sejumlah turis trauma menyaksikan singa betina berusia sembilan tahun itu membunuh perempuan malang tersebut.

Seperti dikutip dari Daily Mail, wanita muda itu dinyatakan tewas terbunuh oleh singa betina dari cagar alam di dekatnya.

"Ketika paramedis Netcare 911 tiba di tempat kejadian, orang-orang di sana telah memulai CPR -bantuan pernapasan," ujar juru bicara Netcare 911 Nick Dollman mengatakan kepada Rekord North.

"Tragis, korban menderita luka parah dan dia meninggal di tempat kejadian."

Jubir tersebut mengatakan bahwa polisi Cullinan kemudian menyelidiki insiden tersebut, namun tidak mengungkapkan nama pondok tempat insiden tragis terjadi.

Menurut situsnya, cagar alam tersebut merupakan salah satu taman jelajah bebas pertama yang menampilkan spesies binatang Afrika -Singa, macan tutul, badak, kerbau dan gajah - di Gauteng.

Cagar alam itu juga menawarkan 'self-drive route' bagi pengunjung, untuk melihat satwa liar yang hidup di dalamnya.

Awal tahun ini seorang pemburu kucing liar besar itu juga dilaporkan terbunuh dan dimakan oleh singa yang diburu di sebuah permainan pribadi di Afrika Selatan.

Pemburu itu terdengar berteriak minta tolong saat ia diserang di Ingwelala Private Nature Reserve di Hoedspruit, di luar Phalaborwa. Tapi singa dengan cepat membunuh korban dan melahap sebagian besar tubuhnya hanya menyisakan bagian kepala saja.

Sebelumnya pada tahun 2015, seorang turis Amerika juga diterkam singa sampai mati di Afrika Selatan. Ia diserang setelah memotret kucing liar besar itu.

Polisi memeriksa foto-foto terakhir jepretan wanita tersebut sebagai bukti bahwa dia telah mengabaikan peringatan agar jendela-jendelanya tetap tertutup saat mengunjungi taman safari Afrika Selatan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.