Sukses

Tersambar Petir, 6 Sapi di Australia Mati Berjajar

Liputan6.com, Brisbane - Seorang peternak Queensland membagikan sejumlah foto yang memperlihatkan enam ekor sapi terbaring mati dalam posisi berjajar. Kematian itu terjadi setelah badai petir menerjang kawasan tersebut.

Peternak bernama Derek Shirley itu menemukan sapi miliknya mati setelah badai petir menerjang kawasan di Queensland tenggara.

"Terjadi badai, badai yang sangat hebat, ada petir dan gemuruh yang bersahutan-sahutan, dan kemudian ada satu yang sangat kencang, dan itu lah yang kami dengar," ujar Derek kepada ABC seperti dikutip dari News.com.au, Kamis (8/3/2018).

"Petir itu melemparkan mereka ke pagar, beberapa dari mereka bahkan menembusnya," imbuh dia.

Diyakini kekuatan petir bisa menyebabkan serangan jantung pada sapi.

Derek mengatakan, keenam sapi itu total nilainya sekitar 10.000 dolar Australia atau sekitar Rp 100 juta.

Ini bukan kali pertama insiden sejenis terjadi. Tahun lalu, seorang peternak sapi perah di Queensland harus kehilangan enam ekor sapi akibat sambaran petir.

Menurut Cairns Post, empat sapi jenis Illawarra dan dua berjenis Holstein ditemukan mati dengan jarak masing-masing lima meter.

Pada 2016, empat ekor sapi tersambar petir di padang rumput Gippsland. Diketahui sapi itu mati dengan posisi berhimpitan.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

40 Domba Dibantai dalam Semalam, Siapa Pelakunya?

Kasus kematian hewan yang tak biasa ini juga pernah dialami seorang petani bernama Isobel Bowden. Ia sangat terkejut ketika mengetahui bahwa 40 dombanya telah dibantai dalam waktu hanya semalam.

Siapa pelakunya?

Bowden memberi keterangan bahwa hewan ternaknya tewas karena diserang oleh seekor anjing. Peristiwa itu berlokasi di ladang keluarganya, di sebuah desa bernama Hambleden, Oxfordshire, Inggris.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Bowden mem-posting foto domba-domba yang mati dan terluka ke dalam Facebook-nya. Atas kejadian tersebut, ia mengimbau sang pemilik anjing agar tak membiarkannya berkeliaran di malam hari.

"Aku berdebat dengan diriku sendiri apakah perlu untuk mem-posting foto tersebut, namun aku pikir hal itu harus dilakukan untuk menyadarkan orang-orang akan bahaya yang dapat dilakukan anjing," ujarnya.

"Ini bukan salah anjing. Mereka adalah hewan yang memiliki insting. Hal tersebut merupakan tanggung jawab sang pemilik untuk menjauhkan hewan peliharannya dari ternak, karena mereka yang tak memiliki perlindungan akan menjadi mangsanya," tambahnya.

Bowden mengatakan bahwa insiden itu membuatnya sangat sedih, karena ia telah bekerja tak kenal lelah untuk merawat domba-domba tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.