Sukses

Kota Ini Melarang Keras Kehadiran Balon, Ini Alasannya

Sebuah kota di negara bagian Victoria, Australia, akan melarang kehadiran balon dalam waktu dekat. Ini alasannya.

Liputan6.com, Melbourne - Dalam beberapa waktu ke depan, seluruh warga, termasuk pelaku bisnis, di tiga kawasan kota satelit mega kota Melbourne, tidak akan lagi bisa membeli atau menjual balon dan berbagai produk berbahan baku plastik lainnya.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Dewan Kota Darebin, di mana terdiri dari distrik Preston, Northcote, dan Thornbury, menunjukkan sebagian besar suara setuju terhadap larangan penggunaan plastik di seantero kota. Demikian dilansir dari News.com.au pada Selasa (27/2/2018).

Aturan yang akan resmi berlaku pada 2020 mendatang itu hanya memperbolehkan penggunaan produk plastik daur ulang, termasuk untuk balon. Itupun harus melalui perizinan yang ketat dari Departemen Lingkungan setempat.

Menurut konselor Departemen Lingkungan Trent McCarthy, kebijakan terkait merupakan sebuah langkah lanjutan untuk mendukung program penyelamatan lingkungan dari bahaya pemanasan global.

"Warga harus sadar bahwa sampah plastik, sebagaimanapun dipilah secara teliti, tetaplaj sampah yang merugikan lingkungan," tegas Tuan McCarthy kepada kantor berita ABC.

Begitupun dengan balon, menurut McCarthy, tidak memiliki fungsi yang benar-benar bermanfaat, sehingga sebaiknya tidak perlu lagi ada. 

 

Simak video menarik tentang seorang pria yang terbang menggunakan balon berikut: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menuai Pro dan Kontra

Sementara itu, kawasan Darebin sempat menjadi pemberitaan utama di banyak media di negeri kanguru pada 2017 lalu. Saat itu, Dewan Kota Darebin memutuskan meniadakan perayaan Australia Day, dengan alasan 'tidak ada manfaatnya'.

Terkait larangan jual beli balon, beberapa pihak merasa tidak berkenan karena disebut akan merusak bisnis-bisnis keluarga, seperti restoran, jasa penyelenggara pesta, dan lain sebagainya.

Ketua Asosiasi Distributor dan Seniman Balon, Ray Stewart, mendesak balon berbahan baku latex tidak dimasukkan di dalam aturan terkait.

"Sangat konyol jika balon yang membawa kebahagian bagi banyak orang, dilarang dengan alasan merusak lingkungan. Industri kami (industri balon) telah memiliki teknologi terkini dalam menciptakan balon yang aman digunakan," jelas Stewart.

Balon berbahan latex kerap dilabeli sebagai 'produk mudah terurai', dan lebih aman bagi lingkungan, dibandingkan jenis-jenis balon lainnya.

Meski begitu, produk berbahan latex tetap butuh bertahun-tahun untuk dapat terurai oleh tanah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.