Sukses

Sejajar dengan Singapura, Korea Selatan Punya Paspor Paling Sakti di Dunia

Jerman telah lama mendominasi daftar paspor paling sakti di dunia. Tapi sekarang sudah ada negara baru yang berada di urutan atas menggeser posisi tersebut.

Liputan6.com, Singapura City - Selama bertahun-tahun warga di negara-negara Eropa memiliki paspor yang dianggap paling sakti di dunia. Tapi kini tidak lagi.

Keputusan diplomatik terakhir di seluruh dunia mendorong perombakan daftar Passport Index -- yang memberi peringkat kebebasan visa perjalanan suatu negara.

Jerman telah lama mendominasi peringkat dunia, sebagai pemegang paspor dengan daftar terpanjang negara yang bisa dikunjungi tanpa visa.

Tapi Jerman kini dikalahkan oleh Korea Selatan, yang sekarang dianggap sebagai paspor paling kuat di dunia bersama Singapura. Demikian menurut Passport Index seperti dikutip dari News.com.au, Senin (26/2/2018).

Perusahaan penasihat keuangan global Arton Capital, yang mengawasi peringkat tersebut, mengatakan bahwa masuknya Korea Selatan dan Singapura dalam daftar tersebut dipengaruhi oleh keputusan Uzbekistan baru-baru ini untuk memberikan akses bebas visa kepada warga kedua negara.

"Penyesuaian kebijakan visa di Somalia baru-baru ini juga berada di balik keputusan tersebut," kata pimpinan perusahaan tersebut, Armand Arton.

"Ini adalah bukti meningkatnya penghormatan dan kepercayaan global terhadap negara-negara Asia."

Dengan berbekal paspor Korea Selatan dan Singapura, kini para pelancong bisa mengunjungi 162 negara tanpa visa. Kedua negara itu berada di urutan teratas daftar global peringkat paspor.

Paspor Jerman yang memungkinkan wisatawan mengunjungi 161 negara bebas visa, kini setara dengan Jepang, yang menempati posisi kedua.

Kemudian negara-negara Eropa mengisi beberapa posisi di bawahnya, termasuk Inggris yang warganya dapat melakukan perjalanan tanpa visa ke 159 negara.

Sementara Australia berada di urutan ke 7, dengan negara kunjungan bebas visa 156. Sama dengan Malta dan Republik Ceko.

Selandia Baru hanya satu poin di belakangnya, dengan 155 negara kunjungan bebas visa.

Passport Index yang diperbarui secara real time, merupakan salah satu ukuran yang digunakan untuk menilai kekuatan yang dimiliki oleh paspor dunia.

Arton mengatakan bahwa ketika dunia menjadi semakin global, kekuatan paspor jadi lebih penting dari sebelumnya.

"Orang tidak suka batas imajiner yang menentukan batas peluang mereka dalam hidup," katanya. "Memiliki banyak paspor telah menjadi norma baru dan orang-orang yang belum berinvestasi dalam hak istimewa ini akan merasa cemas dan tertinggalkan."

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Paspor Paling Tidak 'Sakti'

Sementara itu, Afghanistan memegang label dokumen perjalanan paling tidak sakti di dunia, yang memungkinkan pemegang paspor hanya bisa ke 26 negara bebas visa.

Pun demikian dengan paspor Irak (29), Pakistan (30), Suriah (33) dan Somalia (34).

Hanya ada empat warna paspor yang digunakan oleh pemerintah di seluruh dunia. Pilihan soal itu ternyata memiliki arti penting bagi sebuah bangsa.

Paspor Australia berwarna biru, warna yang dikaitkan secara historis dengan negara-negara New World atau Dunia Baru.

Hampir semua negara di Uni Eropa memiliki paspor merah, sedangkan hijau adalah warna yang biasa diadopsi oleh negara-negara di mana Islam adalah agama yang dominan.

Beberapa paspor dunia berwarna hitam, seperti paspor Selandia Baru, karena merupakan warna nasional yang merujuk pada warna kebanggaan suku asli setempat, suku Maori.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.