Sukses

Hanya 3 Orang di Dunia yang Bisa Bicara dengan Bahasa Ini

Badeshi merupakan sebuah bahasa yang dahulunya digunakan di sebuah lembah di pegunungan Pakistan utara. Namun saat ini bahasa tersebut dianggap punah.

Liputan6.com, Islamabad - Apakah Anda tertarik untuk mempelajari sebuah bahasa di mana hanya ada tiga orang yang masih bisa berbicara dengan menggunakan bahasa tersebut?

Bahasa tersebut adalah Badeshi. Dahulunya bahasa tersebut digunakan di sebuah lembah di pegunungan Pakistan utara. Namun, saat ini bahasa tersebut dianggap punah.

Dikutip dari BBC, Senin (26/2/2018), di Lembah Bashigram, ditemukan tiga orang laki-laki tua yang dapat berbicara menggunakan bahasa Badeshi.

"Satu generasi lalu, Badeshi menjadi bahasa yang digunakan oleh seluruh desa," ujar Rahim Gul, pria yang terlihat berusia lebih dari 70 tahun.

"Namun, kami menikahi perempuan dari desa lain yang berbicara bahasa Torwali. Anak-anak mereka berbicara bahasa yang digunakan ibunya, jadi bahasa kami perlahan menghilang," ujar Rahim.

"Sekarang anak-anak dan cucu-cucu kami berbicara menggunakan bahasa Torwali," ujar Said Gul, sepupu Rahim.

"Jadi, dengan siapa kita berbicara bahasa kita sendiri?" ucap dia.

Di daerah tersebut tidak terdapat lapangan kerja. Para pria itu pun kemudian memilih untuk menghabiskan banyak waktu di Distrik Swat, di mana mereka lebih sering berbicara menggunakan bahasa Pashto.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Sudah Terlambat?

Meski masih bisa berbahasa Badheshi, Rahim dan Said mengaku lupa satu hingga dua kata setiap kali berbicara menggunakan bahasa tersebut.

Rahim Gul memiliki seorang anak dan lima orang cucu. Namun, semuanya berbicara dengan menggunakan bahasa Torwali.

"Ibuku berbicara menggunakan bahasa Torwali, jadi orangtuaku tak berbahasa Badeshi di rumah. Aku tak memiliki kesempatan untuk memahaminya waktu kecil. Aku tahu beberapa kata, tapi tak mengerti bahasanya. Seluruh anakku berbahasa Torwali," ujar anak Rahim Gul.

"Aku menyesal, tapi sekarang aku sudah berusia 32 tahun dan tak ada kesempatan untuk mempelajari Badeshi. Aku sangat sedih bahwa bahasa ini akan hilang sepeninggal ayahku," ucap dia.

 

3 dari 3 halaman

Penduduk Enggan Berbahasa Badeshi

Seorang ahli bahasa yang berafiliasi dengan Forum For Language Initiative, Sagar Zaman, mengaku bahwa penduduk di lembah tersebut enggan berbicara menggunakan bahasa Badeshi di depannya.

"Saya pergi ke lembah ini tiga kali, tapi penduduk enggan untuk berbicara bahasa ini di depan saya," ujar Zaman, yang organisasinya didedikasikan untuk mempromosikan dan melestarikan bahasa-bahasa yang terancam punah di Pakistan.

"Ahli bahasa lain dan saya dapat mengumpulkan seratus atau lebih kata-kata yang menyarankan bahwa bahasa ini termasuk dalam bahasa Indo-Arya," imbuh dia.

Sagar Zaman juga mengatakan, mereka yang berbahasa Torwali dan Pashto memandang rendah Badeshi. Jadi ada keengganan untuk menggunakan bahasa Badeshi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.