Liputan6.com, Phnom Penh: Hubungan Kamboja dan Thailand kembali memanas. Gencatan senjata antarkedua negara tidak diindahkan lagi, Thailand kembali menyerang Kamboja. Akibatnya, kerusakan cukup parah dialami beberapa wilayah Kamboja. Departemen Pertahanan Kamboja mengutuk tentara Thailand yang terus menerus menyerang wilayahnya. "Serangan pasukan Thailand ke Kamboja menyebabkan kerusakan cukup parah. Tindakan itu tidak dapat diterima," ungkap Letnan Jenderal Chum Socheat, juru bicara Departemen Pertahanan Kamboja, Ahad (1/5). "Ini adalah kesepuluh kalinya militer Thailand melanggar perjanjian gencatan senjata," tambahnya. Sementara itu, Pasukan Bersenjata Kerajaan Kamboja (RCAF) juga mengutuk rangkaian serangan terhadap Kamboja. "Kami ingin pasukan Thailand untuk menepati janji dalam gencatan senjata guna menghindari korban jatuh lebih banyak lagi, baik dari tentara atau warga sipil," ungkap juru bicara RCAF. Agresi militer Thailand selama dua hari ini menyebabkan seorang tentara Kamboja tewas dan lainnya terluka. Pasukan Thailand dan Kamboja kembali bertikai di sepanjang garis batas yang dipersengketakan, meskipun beberapa jam sebelumnya keduanya telah sepakat mengadakan gencatan senjata. [baca: Thailand-Kamboja Kembali Bertikai]. (Xinhua/Vin)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.