Sukses

Video Gadis Pakistan Sebut Nama Pembunuh Sebelum Ajal Menjemput

Sebelum ajal menjemput, mahasiswa kedokteran di Pakistan ini sempat menyebut nama pelaku penempakan yang wajahnya sangat ia kenali.

Liputan6.com, Islamabad - Sungguh malang nasib Asma Rani. Seorang gadis asal Pakistan yang tewas akibat ditempak sebanyak tiga kali di depan rumahnya yang terletak di kota Kohat.

Sebelum ajal menjemput, mahasiswa kedokteran ini sempat menyebut nama pelaku penempakan yang wajahnya sangat ia kenali.

Dikutip dari laman Daily Mail, Selasa (30/1/2018), meski dalam kondisi sekarat, Rani berusaha sekuat tenaga menyebut nama pelaku.

Dalam sebuah rekaman video, Rani menyebut bahwa pelaku bernama Mujahidullah Afridi. Pelaku penembakan itu memang bukan sembarangan orang di Pakistan.

Ia merupakan keponakan ketua Partai Tehreek-e-insaf yang sangat diperhitungkan di kota itu. Rani ditemukan tergeletak lemas saat baru turun dari kendaraan.

Beberapa saksi mata langsung mendekat dan menolong Rani. Di detik-detik ajal menjemput itulah Rani menyebut nama Afridi sebagai pelaku penembakan di Pakistan.

Setelah mendapat kata kunci, polisi langsung mengamankan Afridi. Usut punya usut, rupanya tak hanya Afridi yangt terlibat dalam kasus penembakan ini.

Saudara laki-lakinya yang bernama Sadiqullah juga jadi tersangka dalam kejadian ini. Polisi Pakistan meyakini jika Sadiqullah memantau sasaran dan aksi penembakan dari kejauhan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Motif Penembakan

Keluarga korban mengatakan, beberapa waktu terakhir sebelum Rani tertembak mati, pihaknya sudah sering menerima teror dari orang yang tak dikenal.

Diduga, penembakan itu dipicu oleh kemarahan dari Afridi karena lamarannya untuk menikahi Rani ditolak mentah-mentah.

Kini korban buron. Polisi sedang mencari tahu keberadaan pria itu yang sudah menghilang sejak pembunuhan terjadi.

Pihak keluarga juga tak tinggal diam. Ia meminta bantuan kepada pejabat setempat agar pembunuh anaknya dijebloskan ke dalam penjara.

Salah satu langkah tim kepolisian untuk menahan Afridi dilakukan polisi dengan cara menyebar foto pelaku.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.