Sukses

Donald Trump: Saya Main Twitter di Kasur... Pagi dan Malam

Presiden AS Donald Trump mengungkap secuil detail tentang kebiasaannya bermedia sosial melalui Twitter.

Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah mengungkap secuil detail tentang salah satu kebiasaan yang sering ia lakukan sejak berkecimpung di dunia politik dan kepresidenan.

Kebiasaan tersebut, yakni bermedia sosial melalui Twitter.

Dalam sebuah wawancara dengan jurnalis kenamaan, Piers Morgan, yang disiarkan di media Inggris ITV, Trump mengatakan bahwa ia kerap bermain Twitter di tempat tidur, pada pagi dan malam hari.

"Kadang-kadang di tempat tidur, kerap juga saat sarapan atau makan siang atau apa pun. Namun, umumnya, pada pagi atau malam hari.... Kalau siang, saya sangat sibuk," kata Trump kepada Morgan, seperti dikutip dari media politik AS The Hill (29/1/2018).

"Kadang juga saya mendikte sesuatu hal kepada seseorang dengan cepat dan menyuruhnya untuk segera mengunggah apa yang telah saya dikte," ujar Trump.

Bagi Donald Trump, Twitter adalah salah satu medium yang kerap ia gunakan untuk berdiplomasi, mengumumkan kebijakan domestik atau luar negeri AS, serta sebagai cara untuk berkomunikasi dengan lawan-lawan politiknya, termasuk di antaranya, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.

Alasan lain yang membuat Trump sering mentwit adalah sebagai salah satu cara untuk berkomunikasi dengan para konstituennya serta demi menegasikan efek "fake news" -- terminologi yang digunakan Trump pribadi -- para media AS lain yang kerap mengkritisi kebijakan pemerintahannya, seperti CNN, The Washington Post, The New York Times, Time, dan lain-lain.

"Jika saya tidak memiliki bentuk komunikasi semacam itu (Twitter) saya tidak dapat mempertahankan diri saya. Saya sering mendapat pemberitaan palsu, berita yang keliru atau dibuat-buat," tambah Trump.

"Sungguh situasi yang gila justru, ketika banyak orang menunggu twit dari saya," lanjut Donald Trump.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Dikritik Sering Berkoar di Twitter, Ini Pembelaan Diri Donald Trump

Dikutip dari laman The Telegraph, Minggu, 2 Juli 2017, Trump melakukan pembelaan diri atas penggunaan jejaring media sosial miliknya. Ia mengklaim bahwa kicauan yang ia unggah bukanlah bagian dari tugasnya sebagai seorang presiden.

Pembelaan itu muncul setelah Trump mendapatkan kritik dari masyarakat luas usai ia mencemooh seorang presenter bernama Mika Brzezinski. Melalui kicauannya di Twitter, Trump menuduh Mika mengalami pendarahan parah pasca-operasi plastik. Tak berhenti di situ saja, ia juga mengejek Mika dengan sebutan "si bodoh seperti batu".

Menanggapi cercaan dari pengguna Twitter lainnya, Trump malah membalas kritikan tersebut dan memperbarui perseteruannya dengan CNN.

"Dasar media massa palsu dan penipu. Bekerja keras untuk meyakinkan orang lain agar saya tak boleh menggunakan media sosial. Tapi kalian harus ingat, saya telah memenangi pemilihan presiden 2016 lewat wawancara, pidato dan media sosial. Saya harus mengalahkan #FakeNews, tentunya kami akan tetap menang," tulis @realDonaldTrump.

"Yang menggunakan media sosial bukanlah seorang presiden, melainkan diri saya secara pribadi. Ini membuktikan bahwa saya adalah seorang Presiden Modern. Jadikan Amerika Lebih Hebat Lagi," tambahnya.

Presiden ke-45 Amerika Serikat, Donald Trump (AP Photo/Susan Walsh)

Tak hanya melakukan pembelaan diri, Trump malah membahas perselisihannya dengan media CNN.

"Saya sempat berpikir untuk mengganti nama #FakeNews CNN menjadi #FraudNewsCNN," ujar Trump.

Media tersebut kerap menjadi sasaran serangan yang dilontarkan Trump. Aksi Presiden AS itu kian menjadi-jadi setelah tiga wartawan CNN mengundurkan diri. Hal tersebut berkaitan dengan pemberitaannya tentang penyelidikan pertemuan antara Trump dan Kepala Dana Investasi Rusia sebelum pemilu.

Sementara itu, manajer kampanye Corey Lewandowski menyebut Trump seperti Ernest Hemingway (seorang novelis AS).

"Dia adalah Ernest Hemingway versi Twitter, ia telah menurunkan banyak lawan-lawannya hanya melalui kicauan Twitter saja," ujar Corey Lewandowski.

Trump memang dikenal sebagai sosok kontroversial, penggunaan Twitter miliknya menyebabkan banyak kekisruhan. Termasuk kicauannya yang menyerang Wali Kota London, Sadiq Khan pasca-serangan teror di ibu kota Inggris tersebut. Tak hanya itu, melalui Twitter jugalah ia menuduh Barack Obama telah menyadap Trump Tower kepunyaannya.

Menurutnya, Twitter adalah cara paling jitu untuk berkomunikasi dengan warganya. Sebab, ia melihat arus pemberitaan media kerap membuat pemberitaan yang bias.

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.