Sukses

2-1-1982: Aksi Topless Gadis 24 Tahun Gegerkan Stadion Inggris

Sabtu 2 Januari 1982, Inggris jadi tuan rumah pertandingan rugby internasional. Namun, bukan itu yang diingat orang.

Liputan6.com, London - Hari itu, Sabtu 2 Januari 1982, Stadion Twickenham di London sedang menjadi tuan rumah pertandingan rugby internasional, antara tim Inggris melawan Australia.

Namun, bukan jalannya pertandingan yang kemudian diingat banyak orang bertahun-tahun kemudian, melainkan aksi gila yang dilakukan seorang perempuan 24 tahun.

Erika Roe, namanya, bertindak kelewat nekat. Di tengah pertandingan, ia dan rekannya, Sarah Bennet berlari kencang melintasi stadion.

Namun, Erika yang paling menarik perhatiaan. Sebab, ia tak mengenakan apapun dari dada hingga pinggang alias topless.

"Aku tak bisa menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi," kata dia dalam sebuah wawancara, seperti dikutip dari situs On This Day, Senin (1/1/2018). "Itu bukan diriku yang sesungguhnya."

Erika mengaku menenggak alkohol sebelum kejadian. Ia menceritakan, pada saat itu dirinya hanyut dalam situasi stadion yang gegap gempita. Para penonton membela tim kesayangannya dengan antusias.

"Setelah pertandingan berjalan separuh babak, seseorang berkata, 'seharusnya pada saat seperti ini ada orang yang lari di tengah lapangan'. Dan terjadilah, aku sekonyong-konyong berlari, melepas atasanku, lalu bra," kata dia.

Sorakan penonton pun bergemuruh. Erika mengira, pertandingan sudah dimulai lagi. "Kupikir, aku harus cepat-cepat meninggalkan lapangan. Namun, akhirnya aku tersadar, sorakan itu untukku."

Semua terjadi begitu cepat. Erika tak menyadari, petugas polisi sekuat tenaga mengejarnya. Salah satunya bahkan menutupi bagian payudaranya dengan helm.

"Yang kemudian kuingat, badanku ditutup Union Jack (bendera Britania Raya) yang dibawa suporter Inggris dan digiring polisi," kata Erika.

"Saat itu semua begitu kabur. Aku bahkan tak ingat di mana meletakkan pakaianku."

Kala itu, tak ada yang menyangka seorang Erika Roe bernyali bertelanjang dada di tengah lapangan yang jadi pusat perhatian ribuan orang. Ia adalah lulusan sekolah asrama. Ayahnya menjalankan usaha perkebunan teh di Afrika.

Pertandingan hari itu Inggris menang dari Australia, dengan skor 15 melawan 11.

Statistik lain pada hari itu, yang tak dicatat Rugby Football Union adalah, bagian dada Erika Roe -- yang dipamerkan pada 60 ribu penonton di stadion Inggris dan jutaan lainnya lewat  televisi -- berukuran 40 inchi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Aksi Gila Ditonton Keluarga

Ayah dan kakak-kakaknya juga menyaksikannya. Meski awalnya, mereka tak sadar identitas pelakunya. Hingga akhirnya, dering telepon terdengar. "Ini dari Pos Polisi Twickenham, Anda punya putri bernama Erika Roe?," demikian dikutip dari Daily Mail.

Saking hebohnya, aksi Erika Roe mendapat julukan “perhaps the most famous of all streaks" oleh media Inggris, BBC.

Istilah streaking merujuk pada aksi berlari kencang di tengah publik, biasanya telanjang atau berpakaian minim, yang tujuannya untuk mencari perhatian.

Setelah insiden tersebut, Erika menikah. Ia dan keluarganya pindah ke Portugal untuk menjadi petani kentang organik.

Pada Desember 2014, pada usia 56 tahun, ia kembali topless. Ia Erika Roe berpose telanjang dada dalam sebuah kalender, untuk mendukung penelitian soal kanker payudara -- penyakit yang menyudahi hidup saudaranya.

Apa yang dilakukan Erika Roe bukan hal baru. Asal-usul streaking bisa dilacak hingga 5 Juli 1799.

Kala itu, saat jarum jam menunjuk ke pukul 07.00, seorang pria ditahan di Mansion House, London dan langsung dijebloskan ke rumah tahanan Poultry Compter.

Setelah penyelidikan terkuak bahwa pelaku menerima tantangan bernilai 10 guinea (sekitar 947 pound sterling saat ini) untuk berlari telanjang dari Cornhill ke Cheapside.

Ulah iseng yang bermula di Inggris itu kemudian menyebar ke sejumlah lokasi yang dulu jadi koloni Britania Raya, termasuk Amerika Serikat.

Selain aksi nekat Erika Roe, sejumlah peristiwa penting dalam sejarah juga terjadi pada tanggal 2 Januari. Pada 1942, Filipina dikuasai Jepang.

Sementara, pada 2 Januari 1870, pembangunan Jembatan Brooklynd di New York City, Amerika Serikat dimulai. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini