Sukses

Sampah Menumpuk, Larangan Miras di Pantai Melbourne Diperpanjang

Kebijakan itu dilakukan setelah ribuan pengunjung pesta Hari Natal meninggalkan sampah di pantai dan menimbulkan biaya pembersihan besar.

Liputan6.com, Melbourne - Larangan minuman beralkohol di salah satu pantai terpopuler di Melbourne telah diperpanjang. Kebijakan itu dilakukan setelah ribuan pengunjung pesta Hari Natal meninggalkan sampah di pinggir pantai dan menimbulkan biaya pembersihan yang besar.

Polisi terpaksa membubarkan 5.000 orang, banyak di antara mereka adalah backpacker (wisatawan berbujet rendah) dan turis, di wilayah pantai selatan St Kilda setelah Dewan Kota Port Philip memberlakukan status darurat.

Dewan kota itu tengah mempertimbangkan untuk membuat larangan tersebut permanen setelah mengkaji tindakan sementara itu.

"Saat ini St Kilda punya sedikit budaya alkohol," kata Wali Kota Bernadene Voss seperti dikutip dari ABC Australia Plus, Minggu (30/12/2017).

"Kami ingin agar pantai itu dikenal sebagai tempat fanstastis, meriah dan indah untuk dikunjungi. Dan itulah yang kami cari."

"Kami tak berusaha membuat orang datang ke sini dan hanya mabuk," imbuh Voss menanggapi peraturan soal pantai itu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Larangan Minuman Beralkohol Diperpanjang

Kota Port Philip telah memberlakukan larangan minuman beralkohol 24 jam mulai dari Boxing Day (26 Desember) hingga 4 Januari, meliputi area keseluruhan pantai, taman serta jalanan umum.

Namun, larangan ini akan diperpanjang hingga 15 Februari di sebagian kecil wilayah, mulai dari Marina Reserve hingga West Beach, yang mencakup taman yang dipenuhi sampah pada Hari Natal.

Ini artinya para pengunjung tak bisa mengonsumsi minuman beralkohol di pinggir pantai pada saat perayaan Australia Day (27 Januari) atau selama tangga lagu 100 teratas Triple J disiarkan pada tanggal 27 Januari.

Para konselor akan mengkaji keputusan itu di tahun baru, dan larangan itu bisa saja diperpanjang sampai waktu yang tak terbatas.

"Kami memutuskan untuk memperpanjang larangan alkohol sehingga kami bisa mengevaluasi secara penuh masalah yang muncul di Hari Natal itu," kata Voss.

"Kami tak melarang minuman beralkohol di seluruh area pantai. Hanya sebagian kecil dari tepi pantai yang mengalami masalah tersebut."

3 dari 3 halaman

Sampah Hingga 29 Ton

Pesta Hari Natal dadakan di pantai itu membuat dewan kota membersihkan 29 ton sampah dan pecahan botol serta menanggung biaya pembersihan sebesar 23.000 dolar Australia atau setara Rp 230 juta.

Sejumlah orang ditangkap akibat mabuk di tempat umum.

Ruang publik lainnya di wilayah Port Philip telah dideklarasikan bebas alkohol untuk perayaan Malam Tahun Baru.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini