Sukses

Injak Gambar Genghis Khan, Pria China Dihukum 1 Tahun Penjara

Pengadilan Mongolia menjatuhi hukuman satu tahun penjara karena pelaku kedapatan menginjak gambar Genghis Khan.

Liputan6.com, Ulaanbaatar - Seorang pria asal China dijatuhi hukuman penjara selama satu tahun setelah terbukti melakukan pelecehan terhadap tokoh sejarah.

Pengadilan Mongolia menjatuhi hukuman tersebut karena pelaku kedapatan menginjak gambar Genghis Khan -- seorang pemimpin negara tersebut.

Dilansir dari laman South China Morning Post, Sabtu (16/12/2017), pria yang diketahui bernama Luo tersebut sudah mengakui kesalahannya ketika hadir dalam persidangan.

Meski sudah dijatuhi hukuman, Luo masih akan mengajukan banding atas sanksi yang dijatuhi oleh Pengadilan Rakyat Ejin Horo.

Kejadian bermula ketika video yang menunjukkan aksi menginjak gambar Genghis Khan beredar di Kuaishou -- sebuah platform berbagi video di Mongolia.

Aksi tersebut terekam di wilayah Yinchuan dan kemudian viral di media sosial.

Melihat hal ini, polisi setempat langsung mengamankan Luo. Pasalnya, pihak berwajib kerap mendapat laporan dari warga.

Mereka mengaku resah atas perbuatan pria tersebut dan menganggap prilaku yang ia lakukan telah menghina warga Mongolia.

Menanggapi kecaman keras dari masyarakat, pria itu kemudian menyampaikan permintaan maafnya di hadapan hakim.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Sekilas Sosok Genghis Khan

Genghis Khan lahir pada tahun 1162. Ayah Temujin -- nama kecilnya-- adalah seorang pemimpin wilayah Mongol kecil dan meninggal saat ia masih kecil.

Menjelang dewasa, Genghis Khan tumbuh menjadi pejuang yang sangat ditakuti dan menjelma menjadi sosok karismatik yang dapat mengumpulkan pengikut dan menjalin aliansi dengan pemimpin Mongolia lainnya.

Selama kekuasaan, ia menguasai hampir seluruh China, bahkan hingga ke Laut Kaspia. Ia dan pasukannya membantai orang-orang dari berbagai kota, baik prajurit, warga biasa, dan juga anak-anak.

Pembantaian dilakukan dengan berbagai cara, termasuk pencurahan cairan perak panas ke mata dan telinga para korban. Kaum wanita diperkosa di depan keluarganya, orang-orang miskin dipenggal, dan yang kaya disiksa agar mengaku di mana harta mereka.

Ia dan pasukannya diduga membunuh 700 ribu orang hanya dalam sekali pembantaian dan kerap menggunakan para musuhnya sebagai perisai manusia. Ada ribuan orang dipaksa jadi budak selama kekuasaannya

Ia diketahui telah membunuh 3/4 dari 10 juta orang yang berdiam di Dataran Tinggi Iran pada saat itu. Selama kekuasaannya, ia dan tentaranya telah membunuh 20 hingga 60 juta orang.

Setelah Genghis Khan meninggal pada 1227, ia mewariskan kepada Ogodei, putranya, suatu wilayah sangat luas yang membentang dari Tiongkok timur laut hingga ke Laut Kaspia, tepat di utara Iran. Secara keseluruhan, luas wilayah pendudukan itu sekitar 28 juta km persegi.

Ogedei Khan yang meneruskan warisan ayahnya, memperluas wilayahnya hingga ke timur dan barat, hingga menduduki apa yang tersisa di barat laut Tiongkok dan merangsek ke Rusia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.