Sukses

Tepergok Setubuhi Jasad Kekasihnya, Alasan Pria Ini Bikin Kaget

Seorang pria Amerika Serikat diamankan oleh polisi setempat setelah mengaku menyetubuhi jenazah kekasihnya yang dinyatakan meninggal dunia.

Liputan6.com, Connecticut - Seorang pria asal Connecticut, Amerika Serikat, diamankan polisi setempat setelah mengaku menyetubuhi jenazah kekasihnya yang baru dinyatakan meninggal dunia.

Dilansir dari laman Mirror, Senin (11/12/2017), pria yang diketahui bernama Aaron Graser memberi pengakuan aneh atas tindakkan gila yang ia lakukan.

Pria berusia 39 tahun tersebut mengaku berhubungan seksual dengan jenazah kekasihnya dengan harapan agar sang pujaan hati dapat hidup kembali.

Pengakuan itu ia sampaikan di dalam sidang di Pengadilan Danielson, Connecticut, Amerika Serikat.

Di hadapan hakim, ia mengakui segala kesalahan yang ia perbuat. Saat mengetahui sang kekasih sudah tak bernyawa, ia berinisiatif untuk membangunkan.

Namun tetap saja, sang kekasih tak bangun. Hal yang terlintas dalam pikiran pria tersebut adalah berhubungan seksual dengan kekasihnya.

Ia pun mengikat kedua tangan wanita tersebut dan melakukan tindakan tak terpuji itu.

"Ia selalu menolak jika saya ajak bercinta. Saya tahu jika ia membenci hal tersebut," ujar Aaron.

"Maka dari itu saya memutuskan untuk berhubungan seksual dengan harapan ia bangun," tambahnya.

Saat sang kekasih tak bangun sama sekali, polisi setempat tiba dan membawa jasad wanita tersebut ke rumah sakit. Saat diperiksa, ada bekas ikatan tangan.

Mulanya, polisi menduga pria Amerika Serikat adalah dalang di balik pembunuhan tersebut. Namun, saat rumah korban diperiksa, polisi menemukan jarum dan heroin.

Ternyata, wanita itu meninggal karena overdosis. Hingga kini, polisi masih menyelidiki kasus tersebut dan Aaron masih harus menjalani persidangan karena telah melecehkan jasad pacarnya sendiri.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Berhubungan Seks dengan Jenazah, Petugas RS Dihajar

Kisah pelecehan seksual terhadap jenazah bukan kali pertama terjadi. Pada Oktober 2017, seorang pria asal La Paz, Bolivia tak kuasa menahan tangis ketika harus ditinggalkan oleh sang istri yang sangat ia cintai. Duka mendalam masih menyelimuti dirinya, yang tak ingin kehilangan sang pendamping hidup.

Namun, kesedihan itu semakin berlipat ganda ketika ia memergoki seorang perawat pria tengah berhubungan badan dengan jenazah istrinya yang kala itu disimpan di kamar mayat.

Dimuat laman Mirror.co.uk, Kepala Polisi kota La Paz Douglas Uzquinano mengatakan, kejadian memalukan tersebut terjadi satu jam setelah korban dinyatakan meninggal dunia oleh dokter di rumah sakit Hospital de Clinicas.

Tak lama setelah dinyatakan meninggal dunia, jenazah dari istri pria tersebut dipindahkan ke kamar mayat sesuai prosedur yang berlaku.

"Meski dalam kondisi berduka, kerabat dari korban tetap mengunjungi rumah sakit untuk keperluan biaya pengobatan yang harus mereka tanggung," ujar Douglas.

Tak hanya kerabatnya saja, suami dari korban juga mengunjungi rumah sakit guna melihat mendiang sang istri untuk terakhir kalinya.

Namun, ia malah mendapati seorang perawat pria yang diketahui bernama Grover Macuchapi, tengah melakukan tindakkan tak senonoh terhadap jenazah istrinya.

"Melihat kejadian itu, saya tak kuasa menahan emosi dan langsung memukulnya. Perawat itu mencoba untuk kabur, tetapi celananya melorot sehingga menyulitkan langkah kakinya," ujar suami korban yang tak disebutkan identitasnya tersebut.

Setelah pelaku babak belur, barulah suami dari korban melaporkan tindakkan tersebut kepada polisi.

Di hadapan petugas keamanan, pelaku berdalih dan mengatakan bahwa ada sesuatu yang menuntun dirinya untuk masuk ke dalam kamar mayat dan melakukan perbuatan tak terpuji tersebut.

Korban yang tak disebutkan namanya itu meninggal dunia pada usia 28 tahun dan belum diketahui secara pasti penyebabnya.

Sementara itu, pelaku yang kini masih diamankan masih menunggu keputusan dari pihak berwajib apakah akan dikenakan hukuman sesuai dengan hukum yang ada di Bolivia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.