Sukses

3 Kota Besar Dunia Ini Ternyata Dibangun oleh Para Budak

Perbudakan adalah praktik kejam yang sama sekali tak mausiawi. Dari tetesan keringat dan darah para budak, sejumlah kota lahir.

Liputan6.com, Havana - Perbudakan adalah hal yang sangat buruk. Tak peduli siapa yang memperbudak siapa atau pekerjaan apa yang mereka lakukan dalam praktik tak manusiawi itu. 

Sejarah mencatat, perbudakan juga menciptakan dampak sosial yang sangat buruk bagi masyarakat yang menerapkannya. Tengok Amerika Serikat, negara itu bahkan sempat mengalami Perang Saudara yang salah satu pemicunya adalah selisih pendapat tentang penerapan kebijakan perbudakan.

Namun, catatan riwayat lain juga menyebut, sejumlah kota atau daerah yang ada di dunia saat ini terlahir dari praktik perbudakan pada masa lalu.

Dari berbagai contoh, berikut 3 kota yang dibangun dari perbudakan, seperti Liputan6.com rangkum dari Toptenz.net, Sabtu (25/11/2017).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Praha, Republik Ceko

Atlet menyeimbangkan tubuhnya saat berjalan di atas tali yang membentang di Old Town Square, Praha, Republik Ceko, (25/9). Pertunjukan tersebut merupakan bagian kampanye dukungan orang-orang yang hidup dengan diabetes. (AP Photo/Petr David Josek)

Menurut laporan yang tercatat dalam buku berjudul The Silk Roads: A New History of The World, Praha merupakan salah satu kota yang sempat runtuh pada Zaman Kegelapan Eropa kemudian mulai dibangun kembali usai Dark Ages berakhir.

Salah satu cara untuk pembangunan kota itu dilakukan dari hasil aktivitas jual-beli perbudakan dari Ceko ke kawasan di Afrika dan Timur Tengah.

Budak-budak itu merupakan keturunan Eropa yang berasal dari kasta rendahan. Mereka dijual oleh orang Eropa lain yang lebih kaya.

Uang hasil penjualan itu digunakan oleh para bangsawan Eropa untuk memulihkan kembali bangunan dan karya seni Ceko yang sempat hilang pada Zaman Kegelapan.

 

3 dari 4 halaman

2. Havana, Cuba

Mobil kuno di kota Havana, Kuba. (Sumber MaxPixel)

Havana disebut sebagai monumen raksasa untuk ribuan budak.

Hampir semua bangunan di Kota Havana tua dibangun oleh budak Afrika. Salah satu contohnya adalah Grand Old Square Havana yang dulu dibangun oleh budak dan kemudian digunakan sebagai pasar budak.

Para budak yang dibeli dari Grand Old Square kemudian menjadi figur di balik pembangunan tembok kota tua Havana dan sejumlah bangunan lain.

Kota tua Havana juga sempat mengalami pemberontakan budak pada masa pendudukan Kerajaan Spanyol, di mana monarki menumpasnya dengan membunuh mereka.

 

4 dari 4 halaman

3. Mexico City, Meksiko

Seorang wanita mengenakan gaun dan kerudung putih  dengan noda darah melintas di jalan Mexico City, Meksiko (7/5). Aksi

Salah satu kota terbesar di dunia, Mexico City modern berdiri di atas sisa-sisa kota Tenochtitlan yang telah lama terkubur, kota metropolitan Aztec yang dilenyapkan Hernan Cortes pada 1521.

Sebetulnya, kota Tenochtitlan sendiri dulu dibangun oleh budak yang disewa oleh suku Aztec, sebelum akhirnya diratakan dengan tanah oleh Cortes.

Setelah Cortes sukses meratakan kota, ia justru membiarkan sebagian besar penduduk aslinya, yakni suku Astez, untuk menetap, tentunya untuk menjadi budak.

Cortes memperbudak mereka semua dan memaksa mereka membangun kembali kota baru dengan gaya Eropa di atas reruntuhan Tenochtitlan. Kota itu kemudian menjadi Mexico City modern seperti yang dikenal pada masa kini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini