Sukses

Beli Boneka Seks Menyerupai Anak, Pria Ini Dijebloskan ke Penjara

Hakim pengadilan di Kota Fredrikstad menjatuhkan hukuman penjara agar membuat efek jera bagi pembeli boneka seks anak.

Liputan6.com, Fredrikstad - Pengadilan Norwegia menjatuhkan hukuman penjara selama enam bulan kepada seorang pria yang membeli boneka seks menyerupai anak-anak secara daring.

Pembelian boneka seks menyerupai anak-anak yang berakhir hingga jalur hukum ini merupakan kasus pertama yang terjadi di negara kawasan Nordik.

Dilansir dari laman The Punch, Sabtu (4/11/2017), hakim pengadilan di Kota Fredrikstad mengatakan, boneka itu menyerupai anak kecil dan membuat banyak orang terkejut. Pihaknya menjatuhkan hukuman kurungan penjara agar membuat efek jera bagi pembeli.

"Apabila hukuman semacam ini tak diberikan, maka akan membuat peredaran dan pembelian boneka seks anak semakin merajalela," ujar hakim.

"Di mata pengadilan, boneka tersebut menggambarkan pelecehan seksual yang dilakukan terhadap anak-anak," tambahnya.

Pria berusia 23 tahun yang tak disebutkan namanya itu ditangkap setelah pihak berwenang menemukan boneka seks silikon miliknya yang menyerupai anak-anak.

Saat memeriksa kondisi tempat tinggal pria tersebut, polisi menemukan lebih dari 1.600 foto dan 26 video pornografi anak.

Pria tersebut dihukum atas dua pasal. Pertama membeli boneka seks dan yang kedua pelecehan terhadap anak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Robot Seks Juga Mengalami Pelecehan Seksual

Bukan hanya kaum wanita yang seringkali mengalami pelecehan seksual. Ternyata sebuah robot seks bernama Samantha juga mengalami hal yang tidak mengenakkan.

Si rambut pirang bermata biru seharga US$ 4 ribu itu dilaporkan disentuh secara nakal oleh para pria yang hadir di Ars Electronica Festival di Linz, Austria.

Sergi Santos, pencipta robot tersebut, mencurahkan isi hatinya. Samantha "telah sangat dikotori" oleh para pria.

Santos menambahkan bahwa dua jari robot telah rusak ketika para "pelaku" meremas payudara, paha, dan lengan Samantha.

Dikutip dari iflscience.com, sebelum rusak total Samantha berkeliling dan mengobrol dengan tamu-tamu festival. Ia bahkan memberi pelukan hangat dan menanyakan kabar.

Robot seks kini dilengkapi perangkat lunak kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) seperti Samantha yang memang mampu menanggapi sopan santun sederhana dalam beberapa bahasa. Robot jenis itu bahkan tahu jika sedang disentuh.

Setelah perlakuan liar pada pengunjung yang menyebabkan kerusakan payudara Samantha, Santos mengatakan, robot seks itu harus diterbangkan ke Barcelona untuk dibersihkan dan diperbaiki.

Untunglah, walaupun bagian-bagian tubuhnya rusak, perangkat lunak (program komputer) di dalamnya masih bekerja baik.

Santos juga menambahkan bahwa, "Samantha mampu bertahan, ia akan melewatinya."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini