Sukses

Usai Badai Maria, Bakteri Mematikan Mengintai Puerto Rico

Dalam kasus serius, infeksi bakteri leptospirosis dapat menyebabkan gagal organ dan berakibat kematian.

Liputan6.com, San Juan - Puerto Rico melaporkan setidaknya ada 76 kasus leptospirosis, yang masih diduga dan telah dikonfirmasi, termasuk dua kematian akibat penyakit tersebut.

Menurut ahli epidemologi Dr Carmen Deseda, hal tersebut terjadi satu bulan setelah badai Maria menerjang Puerto Rico dan menyebabkan banjir di sejumlah wilayah.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bakteri penyebab leptospirosis ditemukan di urine tikus dan binatang lain. Leptospirosis biasanya menyebar saat banjir, di mana air minum atau luka dapat terkontaminasi bakteri itu. Dalam kasus serius, infeksi dapat menyebabkan gagal organ dan berakibat kematian.

"Bakteri ini, seperti bakteri lain, dapat membunuh Anda," ujar Deseda, seperti dikutip dari CNN, Rabu (25/10/2017).

Biasanya, terdapat 63 hingga 95 kasus leptospirosis tiap tahunnya di Puerto Rico. Namun, pejabat kesehatan memperkirakan jumlahnya akan melonjak usai badai Maria.

"Ini bukan epidemi atau wabah yang telah dikonfirmasi," kata Sekretaris Hubungan Masyarakat Puerto Rico, Ramon Rosario Cortes, dalam sebuah konferensi pers pada 22 Oktober 2017.

Leptospirosis dapat diobati dengan antibiotik. Namun, banyak orang yang terjangkit penyakit tersebut dapat sembuh dengan sendirinya.

"Sebagian besar kasus leptospirosis terjadi ringan, penyakit ringan tanpa komplikasi," ujar Deseda.

"Tapi satu dari 10 orang yang menderita leptospirosis terjangkit parah," imbuh dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gejala Terjangkit Leptospirosis

Dalam tahap pertama leptospirosis, gejalanya sangat beragam, mulai dari sakit kepala hingga mata memerah dan ruam. Namun, beberapa orang tak memiliki gejala apa pun.

Di sisi lain, sejumlah kecil orang yang terjangkit leptospirosis memiliki komplikasi buruk, seperti meningitis, kerusakan ginjal dan hati, pendarahan paru-paru, bahkan kematian.

Sejumlah dokter di Puerto Rico mengungkapkan keprihatinannya tentang rumah sakit yang kewalahan menangani pasien. Flu juga menjadi keprihatinan para dokter pasca-badai Maria.

Sementara itu, air minum juga masih menjadi permasalahan di banyak tempat di Puerto Rico.

Seorang dokter spesialis penyakit dalam di San Juan, Dr Raul Hernandez, mengatakan bahwa orang-orang minum air dari semua sumber yang mereka temukan, seperti sungai. Jika air tersebut terkontaminasi bakteri leptospirosis, mereka yang meminum air tersebut akan berisiko terjangkit.

Deseda mengatakan, orang-orang harus menghindari berjalan tanpa menggunakan alas kaki, serta minum dan berenang di air yang berisiko terkontaminasi.

"Penyakit ini ada di mana-mana, dan ada sebuah jalan untuk mencegahnya," ujar Deseda.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.