Sukses

Ayah Pelaku Penembakan Las Vegas Adalah Perampok Bank Terkenal

Benjamin Hoskins Paddock, ayah pelaku penembakan Las Vegas, memiliki catatan kriminal panjang.

Liputan6.com, Las Vegas - Motif pelaku penembakan massal Las Vegas, Stephen Paddock (64), hingga kini belum terungkap. Laporan teranyar menyebut bahwa jumlah korban tewas dalam tragedi tersebut mencapai 59 orang, sementara 527 lainnya terluka.

Peristiwa penembakan Las Vegas terjadi pada Minggu 1 Oktober 2017 malam saat festival musik Route 91 tengah berlangsung.

Menurut Clint Van Zandt, mantan juru runding dan supervisor FBI, Paddock "tidak mencirikan" seorang pembunuh massal. Sosoknya disebut jauh lebih tua dibanding pembunuh massal pada umumnya dan pelaku diketahui tidak memiliki catatan gangguan kejiwaan.

"Tantangannya, saya tidak melihat indikator klasik sejauh ini yang mengarahkan pada dugaan tertentu," ucap Van Zandt.

Meski demikian, aksinya menunjukkan bahwa pelaku telah merencanakan serangan setidaknya selama beberapa hari.

"Dia tahu apa yang ingin dilakukannya. Dia tahu bagaimana dia melakukannya dan sepertinya dia tidak berencana melarikan diri," tutur Van Zandt seperti dilansir The Associated Press, Selasa (3/10/2017).

Walau Paddock tidak memiliki catatan kriminal, ternyata tidak demikian dengan ayahnya. Berdasarkan pengakuan Erick, adik pelaku, kepada The Orlando Sentinel, ayah mereka yang bernama Benjamin Hoskins Paddock merupakan seorang perampok bank terkenal.

Paddock Sr pernah berusaha menabrak agen FBI dengan mobilnya di Las Vegas pada 1960. Ia masuk dalam daftar sosok yang paling dicari setelah melarikan diri dari penjara federal di Texas pada 1968, kala itu Stephen Paddock masih remaja.

Stephen Paddock merupakan anak tertua dari empat bersaudara. Ia berusia 7 tahun ketika ayahnya ditangkap atas kasus perampokan. Seorang tetangga, Eva price, diketahui mengajak Paddock kecil berenang, sementara agen FBI menggeledah rumah keluarga tersebut.

Price mengatakan, kala itu kepada Tucson Citizen, "Kami berusaha agar Steve tidak tahu bahwa ayahnya ditahan sebagai seorang perampok bank. Saya tidak terlalu mengenal keluarga itu, tapi Steve adalah anak yang baik."

Dalam poster yang dirilis FBI setelah Paddock Sr melarikan diri dari penjara disebutkan bahwa pria itu "didiagnosis sebagai psikopat", "bersenjata dan sangat berbahaya". Paddock Sr telah menjalani hukuman 20 tahun penjara atas serangkaian perampokan bank di Phoenix.

Paddock Sr tetap bertahan dalam pelariannya nyaris selama satu dekade. Ia hidup di Oregon dengan nama samaran. Penyidik menemukannya pada tahun 1978 dan yang bersangkutan meninggal pada 1998.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tidak Memiliki Kesulitan Ekonomi

Catatan properti menunjukkan bahwa Stephen Paddock membeli rumah berkamar tiga di sebuah wilayah di Mesquite senilai US$ 369 ribu pada 2015. Data pihak terkait di California dan Texas menunjukkan bahwa pria itu juga memiliki properti bersama yang disewakan.

Menurut Letnan Brian Parrish dari Kepolisian Mesquite, sebelum membeli rumah baru pada 2015, Paddock tinggal di area lain di Mesquite pada 2004 hingga 2012.

"Paddock memiliki setidaknya tiga properti sewaan terpisah dan tidak ada indikasi bahwa ia telah berurusan dengan polisi," kata Parrish.

Pelaku penembakan Las Vegas tersebut telah bercerai dua kali. Salah seorang mantan istrinya tinggal di Southern California. Ia menolak bicara dengan wartawan terkait Paddock. Dipastikan bahwa perkawinan keduanya tidak memiliki anak.

Menurut catatan penerbangan federal, Paddock mendapat lisensi pilot swasta pada November 2003.

Pada 2012, Paddock menggugat Cosmopolitan Hotel & Resorts di Nevada setelah ia mengklaim terpeleset dan jatuh akibat cairan tak jelas di lantai hotel itu.

Terpelesetnya Paddock membuat ia terluka. Otot pahanya robek, pergelangan tangan dan lengannya terkilir.

CCTV yang diperoleh ABCNews menunjukkan Paddock jatuh di lantai, kemudian dikawal ke lorong belakang kasino tempat ia terlihat menggosok kakinya dan tertatih-tatih di depan paramedis sebelum diletakkan di brankar.

Kala itu, Paddock mengatakan dia telah mengeluarkan lebih dari US$ 32 ribu tagihan medis. Namun, seorang arbitrator mendapati hotel tersebut tidak bertanggung jawab dan kasus tersebut diberhentikan pada 2014.

Dalam laporannya, arbitrator mengatakan bukti menunjukkan Paddock telah "jatuh saat dalam perjalanan ke area perjudian".

Seorang tetangga di Heritage Isle, Don Judy, mengatakan bahwa Paddock menghasilkan uang dengan cara berjudi, baik melalui online atau langsung.

Suatu hari, kata Judy, Paddock menunjukkan laptopnya sebagai bukti bahwa ia telah memenangkan US$ 20 ribu melalui sebuah game online.

"Dia tidak pernah menunjukkan indikasi bahwa dia kekurangan uang atau membutuhkan uang," kata Judy.

Judy menggambarkan Paddock sebagai "pria yang sangat baik". Ia kerap mengenakan kaus polo dan celana pendek dan tidak menonjol di antara penghuni lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini