Sukses

Robot Anjing dan 2 Senjata Aneh bin Ajaib Rancangan Manusia

Dari berbagai contoh, berikut senjata aneh bin ajaib yang pernah dirancang oleh manusia.

Liputan6.com, Jakarta - Seperti pepatah bilang, jika manusia bisa membayangkannya, maka manusia bisa membuatnya. Setidaknya begitulah relevansi pepatah tersebut terhadap berbagai upaya Homo sapiens dalam mengkreasikan berbagai inovasi.

Banyak inovasi yang digagas oleh manusia bernilai positif bagi keberlangsungan peradaban. Namun tak sedikit pula yang membawa kerusakan dan nestapa.

Ditambah lagi, peribahasa Latin juga mengatakan, Homo homini lupus, 'manusia adalah serigala bagi manusia lain', yang menggambarkan tendensi sesama manusia untuk saling membunuh, termasuk di antaranya dalam sebuah peperangan.

Maka tak pelak, beberapa inovasi yang digagas manusia adalah sebuah senjata yang memuluskan langkahnya untuk 'memberangus sesama manusia lain'.

Namun, dari berbagai inovasi senjata yang telah dibuat manusia, beberapa di antaranya begitu unik, bahkan layak disebut absurd.

Dari berbagai contoh, berikut senjata aneh bin ajaib yang dirancang oleh manusia, seperti yang Liputan6.com rangkum dari Livescience.com, Minggu (1/10/2017).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Lumba-Lumba Tempur

Aktivis pecinta hewan dari World Wildlife Fund (WWF) menggelar aksi di depan Istana Nasional di alun-alun Zocalo di Mexico City, Sabtu (8/7). Mereka menuntut perlindungan untuk lumba-lumba jenis Marina Vaquita karena terancam punah. (AFP/ Alfredo E)

Proyek itu pernah menjadi rancangan opsi tempur alternatif bagi militer Uni Soviet dan Amerika Serikat pada 1960-an. Kala itu, kedua negara tengah mempertimbangkan kapabilitas hewan untuk dilatih menjadi 'mesin pembunuh' yang efektif.

Dari berbagai mamalia yang ada, Soviet dan AS mempertimbangkan lumba-lumba hidung botol dalam proyek tersebut.

Negeri Tirai Besi adalah pelaksana pertama. Tentara Merah Soviet melatih sejumlah lumba-lumba untuk menjadi 'anjing pelacak' bawah air.

Memanfaatkan kecerdasan lumba-lumba yang tajam, militer melatih mereka jadi pengendus dan pencari bahan peledak yang terendam di dalam air. Demikian seperti laporan Sevastopol State Oceanarium.

Negeri Paman Sam pun melaksanakan proyek serupa. Meski demikian, pada akhirnya AS menulis laporan bahwa mamalia menggemaskan itu tidak tepat dilatih untuk mencari dan membawa senjata atau bahkan membunuh manusia.

Laporan itu juga menjelaskan bahwa lumba-lumba memiliki kapabilitas terbatas untuk membedakan mana lawan dan kawan.

 

3 dari 4 halaman

2. Robot Anjing

Anjing mungkin menjadi hewan peliharaan yang bisa makan apa saja. Namun, hati-hati saat akan memberikannya buah.

Anjing, teman setia manusia, telah menjadi asisten homo sapiens untuk berbagai kesempatan dari masa ke masa. Termasuk salah satunya dilibatkan dalam peperangan nan tragis.

Mereka dikerahkan untuk mengendus ranjau darat, menjadi kurir, hingga membantu tim medis menarik tandu korban luka. Dan tak ayal, seperti rekan manusianya, anjing yang beroperasi di medan pertempuran pun turut menjadi salah satu korban luka maupun tewas.

Atas riwayat itu, manusia akhirnya mulai memikirkan cara untuk tetap mempertahankan segala kemampuan yang dapat dilakukan anjing tanpa harus melibatkan seekor pun yang hidup dalam sebuah pertempuran.

Muncullah ide tentang robot anjing dalam sebuah proyek militer bernama 'BigDog' yang digagas oleh Boston Dynamics, Amerika Serikat.

Sebuah prototipe pun berhasil dirancang dan diproduksi. Dalam uji coba di Afghanistan, BigDog sukses menerjang medan yang sulit sambil membawa muatan berat. Atas kesuksesan itu, pihak pemanufaktur juga berencana mempersenjatai BigDog untuk kepentingan tertentu.

Namun, dalam sebuah demonstrasi di hadapan petinggi militer, para penampuk bintang di pundak mengkritik habis robot berbobot 109 kg itu. Terkhusus mengenai ukuran, pergerakan yang lambat, serta suara bising yang timbul ketika BigDog bermanuver.

Akhirnya, proyek itu kehilangan daya tariknya di kalangan militer AS pada 2015. Demikian seperti dilaporkan oleh Military.com.

 

4 dari 4 halaman

3. Bom Halusinogen

Ilustrasi Bom

Senjata tidak selalu harus melukai tubuh. Terkadang, mereka didesain untuk mampu melumpuhkan pikiran.

Pada 1950-an, Central Intelligence Agency (CIA) intens menyelidiki potensi zat psikotropika seperti LSD untuk dikonversi menjadi sebuah senjata. Penelitian itu menjadi sub-pengembangan di bawah proyek kontroversial ternama MKUltra.

Salah satu yang berhasil dibuat adalah bom BZ, sebuah bom kluster yang diisi dengan zat halusinogen 3-quinuclidinyl benzilate.

Dalam sebuah uji coba, seorang peserta tes yang dipapar zat itu mengaku mengalami beberapa mimpi aneh, merasa gelisah, kesulitan memusatkan perhatian, dan menderita sakit kepala hebat.

Meski menuai kesuksesan, rencana untuk menjadikan BZ sebagai senjata pun dibatalkan, menurut sebuah artikel dalam Journal Triwulan Harvard Sussex Programme on CBW Armament and Arms Limitation.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini