Sukses

Cinta Mati hingga Ingin Cerai, 6 Orang Ini Pura-Pura Bunuh Diri

Karena berbagai alasan, ada saja orang yang menggunakan tragedi bunuh diri untuk kepentingan sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Bunuh diri adalah suatu kenyataan yang tragis dan pada suatu saat akan berdampak kepada banyak orang di sekitar kita.

Orang yang pernah mengalami sendiri kejadian bunuh diri di lingkar pergaulannya terkadang berjuang untuk mengerti mengapa bisa sampai ke tahap itu. Kita juga mengerti betapa besar akibatnya pada mereka yang ditinggalkan.

Betapa pun sulitnya, orang biasanya bisa memaklumi keputusan sulit yang dipilih oleh teman atau kerabat.

Namun yang lebih mengenaskan dan mungkin tidak dapat dimaafkan adalah ketika orang menggunakan tragedi itu untuk kepentingan diri sendiri.

Diringkas dari listverse.com pada Senin (18/9/2017), ada berbagai alasan orang berpura-pura bunuh diri. Misalnya dendam, menghindari hukum, atau karena guyonan konyol.

Berikut ini adalah enam kejadian pemalsuan bunuh diri yang dimaksud:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Prem Singh

Ilustrasi kobaran api. (Sumber Pexels)

Pada 20 November 2016, warga desa di distrik Rajgarh, India, menemukan kobaran api besar buatan manusia. Di samping kobaran, ada sekotak tembakau, cincin, catatan bunuh diri, dan kartu pemilu atas nama Prem Singh.

Hindu Singh, suadara lelaki Prem, menghubungi polisi tentang temuan tersebut. Penyidikan pun segera dimulai. Dalam catatan bunuh diri, Singh menyebut empat warga setempat yang disebutnya telah menyebabkan dirinya menghabisi hidup.

Akan tetapi, ketika polisi tiba, mereka curiga melihat apa yang tersisa dalam api. Pertama, jumlah debu sisa pembakaran tidak sebanyak yang selayaknya. Kedua, tulang-tulang yang tersisa "tampak berbeda", demikian menurut salah satu petugas yang menangani kasus.

Ketika diperiksa sesudah kejadian, ternyata tulang-tulang itu berasal dari hewan.

Belakangan ketahaun bahwa Prem jatuh cinta kepada istri salah satu orang yang dituduhnya dalam catatan bunuh diri.

Beberapa hari sebelum pura-pura bunuh diri, masyarakat setempat menjatuhkan denda perselingkuhan terhadap ayah wanita itu.

Demi menyelamatkan calon mertua dari denda yang dimaksud, Prem merekayasa bunuh diri pura-pura lalu melarikan diri bersama dengan istri orang lain.

Investigasi pun berubah menjadi kasus orang hilang dan belum ada kabar baru hingga kini.

 

3 dari 7 halaman

2. Vishnu

Jembatan Goshree di Kochi, India. (Sumber Wikimedia Commons)

Pada suatu Selasa sore yang tenang di bulan Maret 2017, seorang petugas lalu lintas di jembatan Kochi, india, didatangi oleh seorang pejalan kaki.

Pria itu mengaku baru saja menyaksikan seorang pria melompat dari jembatan untuk menghabisi hidup. Ada sebuah tas di tepi jembatan yang diduga menjadi lokasi bunuh diri.

Pencarian pun segera dilakukan. Dalam 24 jam sesudahnya, sungai itu ditelusuri oleh polisi, pemadam kebakaran, dan bahkan pihak Angkatan Laut.

Pada saat bersamaan, suatu keluarga melaporkan bahwa satu anggota keluarga yang bernama Vishnu hilang. Seiring dengan kemajuan investigasi, keesokan harinya polisi menemukan telepon genggam dan SIM milik Vishnu dalam tas temuan mereka.

Seorang tetangga membenarkan bahwa Vishnu telah menelepon dan melaporkan dirinya baik-baik saja.

Ketika dibawa pergi oleh polisi, Vishnu awalnya mengaku bahwa ia telah melompat dan diselamatkan dalam ambulans selagi menuju ke rumah sakit.

Ceritanya gampang terkuak. Ternyata, selain ia tidak pernah melompat bunuh diri, Vishnu itu jugalah adalah pria yang melapor kepada petugas lalu lintas di jembatan.

Vishnu baru saja kehilangan pekerjaan dan sepeda motornya disita sehingga ia seringkali berpikiran untuk bunuh diri.

 

4 dari 7 halaman

3. Robert Andronyk

Robert Andronyk. (Sumber Maricopa County Sheriff’s Office)

Pada 30 November 2016, di suatu jembatan terpencil yang membentang di suatu sungai North Saskatchewan, Kanada, polisi menemukan mobil yang ditelantarkan dengan catatan bunuh diri di dalamnya.

Catatan dari ayah berusia 70 tahun itu dialamatkan kepada anak perempuannya. Si ayah mengaku menghabisi nyawanya sendiri karena ketakutan akibat pertempuran legal yang barusan dialaminya.

Robert Andronyk sedang menghadapi ekstradisi ke Amerika Serikat karena belasan sangkaan bahwa ia telah menjerumuskan belasan anak untuk dieksploitasi secara seksual.

Banyak kasus yang disangkakan memang telah dibatalkan, tapi semakin kuat kemungkinannya ia akan didakwa. Pria gaek itu pun memutuskan untuk melarikan diri.

Putrinya mengaku menemukan sejumlah barang penting milik ayahnya, termasuk daftar lagu yang ingin dimainkan saat pemakaman.

Polisi kemudian mendapati bahwa Andronyk baru saja menghadiahi uang dalam jumlah besar kepada putrinya dan mencoba membuat paspor menggunakan foto dirinya dengan nama saudara lelakinya.

Setelah memeriksa bukti, hakim yang menangani kasus membatalkan semua bantahan Andronyk terkait ekstradisi dan menerbitkan surat perintah penangkapan.

Sang hakim menyebut, skenario tersangka seperti film murahan dan Andronyk pun tak lama kemudian tertangkap dalam pemeriksaan lalu lintas rutin.

Karena ketahuan berusaha kabur, Andronyk pun harus membawa pertempuran legal ke tingkat Mahkamah Agung Kanada jika ia memang tidak ingin dikirim kembali ke Amerika Serikat untuk menghadapi dakwaan pelecehan seksual terhadap anak.

5 dari 7 halaman

4. Setia Sampai Mati

Tysen Benz. (Sumber Facebook/Prayers to Tysen)

Pada 14 Maret 2017, Katrina Goss menemukan putranya yang berusia 11 tahun menggantung diri dalam kamar. Anak itu segera dibawa ke rumah sakit, tapi dinyatakan meninggal hari itu juga.

Goss berupaya mengerti apa yang terjadi karena kurang dari 1 jam sebelumnya, putranya tersebut tampak baik-baik saja. Kemudian terungkap bahwa Tysen kemudian menerima beberapa pesan teks dan media sosial dari kekasihnya.

Pesan-pesan itu direkayasa agar seperti berasal dari teman-teman kekasihnya. Menurut mereka, kekasih Tysen telah bunuh diri.

Ketika menerima pesan-pesan itu, Tysen mengatakan, ia juga akan mengakhiri hidupnya dan benar-benar melakukan hal itu.

Ternyata, pacarnya yang berusia 13 tahun baik-baik saja. Semua peristiwa itu adalah guyonan oleh kekasihnya dan teman-teman wanita itu untuk menguji apakah Tysen benar-benar mencintainya dan benar-benar terpukul kalau mendengar kabar kematian sang kekasih.

Karena usia yang masih belia, nama para remaja itu tidak disebutkan. Yang jelas, mereka didakwa telah menggunakan layanan telekomunikasi secara jahat dan juga penggunaan komputer untuk kejahatan.

Kekasih Tysen bisa diganjar 18 bulan dalam penjara anak-anak.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

6 dari 7 halaman

5. Zhang

Ilustrasi pasta gigi. (Sumber Wikimedia Commons)

Seorang wanita bernama Wu yang tinggal di Taiyuan, provinsi Shanxi, China, berkesimpulan bahwa hubungannya dengan kekasih tidak bisa diteruskan. Entah apa alasannya, Wu memutuskan untuk melakukannya melalui internet.

Ia dan kekasihnya yang bernama Zhang sedang terlibat dalam pembicaraan panjang melalui telepon ketika ia mendadak dikirimi foto Zhang dengan busa yang keluar dari mulutnya.

Sesudah itu muncul pesan "Sampai berjumpa di kehidupan berikutnya."

Secara alamiah, Wu khawatir Zhang telah meracuni dirinya dan segera menghubunginya. Panggilannya tidak dijawab sehingga Wu kemudian menghubungi polisi.

Petugas tiba di tempat kediaman Zhang dan mendapati pria itu sedang tidur lelap. Zhang diduga memalsukan peristiwa bunuh diri menggunakan pasta gigi agar mulutnya tampak seperti berbuih.

Pria itu ingin meyakinkan pacarnya agar tidak hubungan mereka tidak diputus, tapi ia malah dipenjara selama 5 hari karena dianggap mengganggu ketertiban umum.

 

7 dari 7 halaman

6. Femida

Ramgarh. (Sumber Wikimedia Commons)

Pada suatu hari di India, seorang wanita berusia 28 tahun dari Ramgarh di Uttar Pradesh ingin berpisah dari suaminya. Akan tetapi, India diketahui memiliki masalah dengan hak-hak wanita dan tidak cukup alasan baginya menghubungi pengacara perceraian.

Jadi, ketika suatu hari suaminya pergi ke Delhi, wanita bernama Femida itu merekayasa bunuh diri. Untuk membuatnya tampak nyata, ia memalsukannya melalui suatu pembunuhan.

Untuk keperluan itu, Femida memerlukan seorang korban. Ia memilih seorang wanita tuna wisma berusia 80 tahun di desanya untuk dijebak dengan janji diberi makanan.

Setelah wanita tua itu berada dalam rumahnya, Femida mencekiknya hingga tewas, menukar bajunya, meninggalkan catatan bunuh diri, lalu membakar jasad korban.

Femida melarikan diri sesudah itu dan semua berjalan baik sesuai rencana. Api tidak menjalar dan semua orang, termasuk polisi, sepertinya melihat kejadian seperti yang direncanakan.

Namun, keesokan harinya Femida melakukan kecerobohan. Ia kembali ke tempat kejadian untuk membuang pakaian wanita uzur itu dan ketahuan bahwa ia belum mati.

Femida ditangkap dan ditanyai. Kebenaran pun terkuak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.