Sukses

Teror Barcelona, 2 Tersangka Didakwa Pidana Terorisme

Mohamed Houli Chemlal dan Driss Oukabir didakwa atas tiga tuduhan sekaligus. Polisi juga merilis hasil penyelidikan terbaru.

Liputan6.com, Barcelona - Dua tersangka yang diduga anggota sel teroris dalang serangan teror di Barcelona dan Cambrils, Spanyol, didakwa atas tiga tuduhan sekaligus. Dakwaan itu dijatuhkan Pengadilan Tinggi Madrid dalam sidang praperadilan, Selasa 22 Agustus.

Mohamed Houli Chemlal dan Driss Oukabir didakwa atas tiga tindak pidana, meliputi keanggotaan dalam organisasi teroris, pembunuhan, dan kepemilikan bahan atau alat peledak. Demikian seperti dikutip dari CNN, Rabu (23/8/2017).

Dua pria lain yang telah ditangkap polisi --dan diduga memiliki kaitan dengan aksi teror yang terjadi pekan lalu-- turut hadir dalam sidang praperadilan Chemlal dan Driss. Mereka adalah Salah El Karib dan Mohamed Aalla.

Menurut dokumen Pengadilan Tinggi Madrid, El Karib masih akan tetap ditahan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Sementara Aalla telah dilepas aparat, namun diwajibkan pengadilan untuk hadir pada seluruh proses persidangan yang akan dilaksanakan setiap Senin.

Chemlal, Driss, El Karib, dan Aalla diseret ke pengadilan tinggi kurang dari 24 jam setelah polisi sukses memburu dan menewaskan Younes Abouyaaqoub, si terduga pengemudi van maut pada teror di Las Ramblas, Barcelona.

Hasil Penyelidikan Terbaru, Jaringan ISIS?

Polisi berada di sebuah van yang digunakan untuk menabrak kerumunan orang di Las Ramblas, Barcelona (17/8/2017). (AP Photo/Manu Fernandez)

Pada Selasa 22 Agustus, otoritas penegak hukum Spanyol mengatakan, mereka telah mengidentifikasi seorang jenazah yang tewas dalam ledakan di sebuah rumah di Alcanar, 200 km di selatan Barcelona, selang sehari sebelum teror di Las Ramblas dan Cambrils. Menurut otoritas, jasad itu bernama Abdelbakir El Satty, seorang ulama lokal.

Berdasarkan investigasi kepolisian, El Satty diduga sebagai otak rangkaian aksi teror dan peristiwa yang saling bertautan di Alcanar, Las Ramblas - Barcelona, dan Cambrils, yang merupakan wilayah administrasi Catalonia, Spanyol.

Sang ulama dilaporkan memiliki riwayat kriminal peredaran narkotika dan menjalani hukuman penjara di Provinsi Castellon, Spanyol. Hal itu diungkapkan Menteri Kehakiman Catalonia Carles Mundo i Blanch.

Beberapa media lokal juga menyebut, selama dibui, El Satty sempat berbagi sel dengan salah satu pelaku teror Bom Madrid 2004.

Merespons kabar tersebut, Blanch mengatakan, "Kami belum mendapatkan verifikasi info apakah pria itu (El Satty) memiliki jalinan komunikasi dengan tahanan lain. Yang baru kami pahami, pria itu telah menghabiskan masa hukumannya dan kemudian bebas."

Sementara itu, hasil penyelidikan kepolisian di TKP Alcanar juga berhasil mengidentifikasi berbagai komponen yang diduga akan dirakit menjadi sebuah bom oleh sel teroris El Satty Cs. Komponen itu meliputi butana (salah satu bahan baku Liquid Petroleum Gas - LPG) dan TATP (triaseton triperoksida), dua komposisi yang lazim digunakan untuk membuat bom rakitan.

Polisi juga menemukan sejumlah dokumen terkait ISIS di TKP Alcanar serta beberapa tiket penerbangan tujuan Brussels, Belgia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menyingkap Sel Teroris Dalang Teror Barcelona

Beberapa hari sebelumnya, Kepolisian Spanyol telah menyingkap sel teroris yang diduga sebagai dalang di balik rangkaian aksi teror Barcelona, Catalonia, pekan lalu. Menurut otoritas, sel teroris itu beranggotakan 12 orang.

Otoritas juga menyebut sel teroris itu tergolong sebagai kelompok yang kuat (strong terrorist-cell) dan telah merencanakan aksinya sejak enam bulan lalu. Demikian seperti dikutip dari BBC, Senin (21/8/2017).

Polisi belum menyebut apakah sel itu benar-benar terafiliasi dengan ISIS, meski corong media organisasi teror tersebut --Amaq News Agency-- telah mengklaim rangkaian peristiwa teror yang menewaskan 14 orang dan melukai 100 lainnya pada pekan lalu.

Kini, kepolisian telah merilis nama dan status seluruh anggota sel teroris tersebut, mereka antara lain; Lima orang yang tewas oleh polisi pasca-teror di Cambrils, meliputi Moussa Oukabir (17), Said Aallaa (18), Mohamed Hychami (24), Omar Hychami, dan Houssaine Abouyaaqoub.

Empat orang yang telah diamankan polisi, meliputi Driss Oukabir (28) yang menyerahkan diri ke aparat di Ripoll 104 km di utara Barcelona, Sahal el-Karib (34), Mohammed Aallaa (27), dan Mohamed Houli Chemlal. Mohamed Houli ditangkap pasca-ledakan di Alcanar pada 16 Agustus atau selang sehari sebelum teror Las Ramblas.

Tiga lainnya antara lain Younes Abouyaaqoub (22) terduga pengemudi van maut di Las Ramblas, Youssef Aallaa, dan Abdelbakir El Satty.

Younes Abouyaaqoub, pria yang diidentifikasi sebagai salah satu pelaku teror Barcelona. (AFP)

Sempat buron, Younes Abouyaaqoub tewas di tangan polisi Spanyol pada Selasa kemarin. Pemuda 22 tahun itu tewas ditembak di tengah perburuan polisi di jalanan area Subirats, yang letaknya 40 kilometer dari Kota Barcelona.

"Lokasinya dekat Sant Sadurní d'Anoia," kata pihak kepolisian seperti dikutip dari BBC.

Sementara itu, jasad El Satty ditemukan di TKP ledakan di Alcanar. Polisi masih melakukan pemeriksaan lebih mendalam terkait nasib Youssef Aallaa. Namun, kuat dugaan, Youssef turut tewas dalam ledakan di Alcanar.

 

Simak pula video berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.